Mantan Presiden Israel Didakwa Jadi Pemerkosa

VIVAnews - Mantan presiden Israel, Moshe Katsav, akan didakwa dalam kasus kekerasan seksual, termasuk perkosaan. Kejahatan ini terjadi saat Katsav menjabat sebagai menteri pariwisata dan presiden di akhir dekade 1990-an.

Jaksa Agung Israel Menachem Mazuz mengumumkan dakwaan ini di Yerusalem, Minggu 8 Maret 2009. Langkah ini merupakan tahapan baru bagi kasus yang sudah berjalan selama tiga tahun.

Harian Haaretz edisi Senin, 9 Maret 2009, menulis Katsav didakwa dua kali memperkosa seorang perempuan yang bekerja di Departemen Pariwisata dari Maret 1998 hingga Januari 1999.

Akui Umat Muslim Berkontribusi Besar Bagi Negara, PM Georgia Adakan Bukber

Perkosaan pertama terjadi di kantornya di Tel Aviv sedangkan perkosaan kedua terjadi di sebuah hotel di Yerusalem. Katsav juga akan didakwa melakukan serangan fisik dan memanfaatkan hubungan atasan-bawahan dengan semena-mena.

Selain itu, Katsav juga akan didakwa melakukan serangan seksual kepada dua perempuan pegawai kepresidenan di luar kemauan mereka. "Saya belum memutuskan dakwaan untuk dua kasus ini namun dalam rancangan dakwaan yang dibuat pada Mei 2007 mendakwa Katsav menyerang dan melakukan pelecehan seksual terhadap dua perempuan itu," kata Mazuz.

Kepolisian mulai menyelidiki Katsav pada pertengahan 2006 dan pada Januari 2007, Mazuz mengumumkan ia akan mendakwa Katsav dengan tuduhan perkosaan. Namun pengacara Katsav meyakinkan Mazuz bahwa bukti yang ada tidak cukup.

Mazuz kemudian menyetujui pembelaan Katsav yang menyebutkan mantan presiden ini melakukan pelecehan seksual ringan. Mahkamah Agung Israel meninjau ulang pembelaan ini pada Februari 2008. Namun dua bulan kemudian, Katsav membatalkan pembelaannya sehingga proses hukum terhadapnya terus berlanjut.

Dakwaan ini akan didaftarkan ke pengadilan segera setelah Mazuz menyelesaikan daftar saksi dan rancangan dakwaan berkaitan dengan dua perempuan pegawai kepresidenan. Mazuz dan timnya juga belum memutuskan akan mendaftarkan dakwaan di pengadilan Tel Aviv atau Yerusalem.


Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Natal 2023

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Pemerintah akan mengumumkan secara resmi rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024