VIVAnews - Pemerintah Korea Utara (Korut) telah meningkatkan status angkatan perang ke siaga perang pada Senin (9/3) pagi. Dalam pernyataan pers yang dimuat Kantor Berita Sentral Korea (KCNA) perintah ini untuk menghadapi ancaman dari Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS).
Angkatan Darat Rakyat Korea (KPA) menjelaskan, status itu tidak dapat dihindari lagi karena ancaman dari luar Korut terus meningkat. Dalam pernyataannya, militer Korut menyatakan siap mengangkat senjata jika imperialis AS dan militer Korsel menunjukkan tanda-tanda akan menyerang.
“Komando Tertinggi KPA memerintahkan seluruh tentara bersiaga, ini merupakan upaya mempertahankan keselamatan bangsa,” demikian disampaikan pernyataan pers KPA seperti dimuat laman Channel News Asia.
Selama ini, Korut terus menuding latihan perang tahunan antara Korsel dan Amerika merupakan persiapan perang melawan Korut. Latihan tahun ini akan berlangsung hingga 20 Maret, melibatkan angkatan udara AS, 26.000 tentara AS, dan lebih dari 30.000 prajurit Korsel. Korsel dan AS menolak tuduhan Korut ini.
Latihan tahun ini diadakan bertepatan dengan memanasnya hubungan dua Korea dan tekanan agar Korut menghentikan program pengembangan senjata militer dan uji coba rudal jarak jauh. Korut sendiri mengatakan mereka sedang mempersiapkan peluncuran satelit komunikasi.
Anak Buah SYL Video Call Bahas 'Orang KPK' dan 'Ketua': Siapin Dolar Nanti Kami Atur
Mantan Sespri Sekjen Kementerian Pertanian, Merdian Tri Hadi menyebut terdakwa Kasdi Subagyo sempat berkomunikasi dengan seseorang melalui video call.
