Bunga Kredit Bank Harus Turun Jadi 11%
VIVAnews - Pengusaha muda Indonesia meminta perbankan nasional mau menurunkan suku bunga pinjaman menjadi 11-12 persen. Hal tersebut mengingat Bank Indonesia telah menurunkan BI rate menjadi 7,75 persen
beberapa waktu lalu.
"Kalau ditanya pada pengusaha pasti minta serendah mungkin, tapi idealnya untuk bank pemerintah seharusnya suku bunganya 11 hingga 12 persen," kata Ketua Umum BPP HIPMI Erwin Aksa saat jumpa pers di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin, 9 Maret 2009.
Sedangkan untuk perbankan swasta, Erwin meminta penurunan suku bunga
pinjaman setidaknya sebesar 14 hingga 15 persen. "Seharusnya perbankan
bisa adil sementara menikmati BI rate yang rendah tapi tidak mau menurunkan suku bunganya," katanya. Selain itu, dia menambahkan, perbankan harus bisa lebih efisien dalam operasionalnya.
Erwin juga meminta perbankan lebih mendukung usaha kecil dan menengah
(UKM) yang mendominasi 80 persen jumlah usaha di Indonesia. "Kami sadar permasalahannya perbankan kerepotan menghadapi jumlah UKM yang sangat banyak sehingga membutuhkan tenaga yang juga cukup banyak," kata Erwin. Akibatnya, pemberian kredit pada UKM kalah besar dibandingkan dengan korporasi.
"Satu korporasi bisa dapat kredit Rp 1 triliun, tapi angka Rp 1 triliun bisa untuk 300 UKM," katanya.
Menurut Erwin, program kredit usaha rakyat (KUR) juga sangat membantu UKM. "Tahun lalu dengan KUR Rp 12 triliun bisa menciptakan 1,5 juta pengusaha, sedangkan tahun ini dengan KUR Rp 20 triliun akan bisa menciptakan 3 juta pengusaha. Kalau dari 3 juta itu dikalikan dua karyawan saja, bisa 6 juta tenaga kerja terserap hanya dengan program ini," ujarnya.
Meski demikian, Erwin mengakui, masih perlu peningkatan kompetensi dalam pengelolaan UKM. "Masalahnya, UKM misalnya dapat kredit Rp 100 juta, untuk melipatgandakan menjadi Rp 200 juta butuh waktu yang lama. Belum lagi dengan laporan keuangan UKM yang belum rapi," katanya.
Anak Buah SYL Video Call Bahas 'Orang KPK' dan 'Ketua': Siapin Dolar Nanti Kami Atur
Mantan Sespri Sekjen Kementerian Pertanian, Merdian Tri Hadi menyebut terdakwa Kasdi Subagyo sempat berkomunikasi dengan seseorang melalui video call.
