VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum meminta bantuan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk implementasi teknologi informasi pemilu 2009. "27 Januari 2009 lalu, BPPT menerima surat permintaan dari KPU untuk membantu," kata Kepala BPPT Marzan Aziz Iskandar, di Kantor Komisi, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Kamis 12 Maret 2009.
Menindaklanjuti permintaan itu, hari ini BPPT dan Komisi menandatangani nota kesepahaman kerjasama. "Dengan kerjasama ini sumber daya manusia di KPU bisa banyak belajar," kata Ketua Komisi Abdul Hafiz Anshary usai acara penandatanganan. BPPT memang lembaga yang paling tepat.
Menurut dia, kerjasama itu sebenarnya sudah dimulai sejak Februari lalu. "Tapi MoU baru dilaksanakan hari ini," katanya.
Kerjasama kedua lembaga negara itu fokus pada penyusunan rancangan teknis sistem integrasi, pemeliharaan data center, perangkat jaringan dan keamanan dan jaringan komunikasi data, mengoperasikan data center, mengumpulkan hasil perhitungan suara dari kabupaten/kota, dan menayangkan hasil perhitungan suara kepada masyarakat melalui internet.
Menurut Marzan, waktu persiapan sistem teknologi informasi untuk tabulasi elektronik pemilu 2009 itu sangat singkat. Dia pun menyadari sangat berpotensi mempengaruhi kualitas layanan. "Walaupun demikian, BPPT akan berusaha sekuat tenaga untuk dapat membantu seoptimal mungkin," ujarnya.
Kemarin, Anggota Komisi Abdul Aziz mengatakan pengadaan perangkat teknologi informasi belum selesai. Meski begitu, waktu pengadaan dan pengintegrasian masih cukup. "Itu (integrasi sistem) butuh waktu tiga mingguan," katanya.
Saat ini, panitia lelang masih mengevaluasi calon rekanan yang sudah memasukkan penawaran. Tender pengadaan jaringan TI KPU sendiri terdiri dari proyek pengadaan jaringan internet senilai Rp 1,6 miliar, proyek pengadaan jaringan komunikasi data sebesar Rp 18, 9 miliar, pemeliharaan data center Rp 2,3 miliar, dan pengadaan jasa integrasi sistem informasi KPU Rp 1,2 miliar.
Scanner diadakan oleh Propinsi dan Kabupaten/Kota. Menurut Aziz, pengadaannya bisa memakai swakelola. Sebab, mata anggaran kegiatan itu meliputi banyak komponen, sehingga untuk pengadaan scanner di bawah Rp 50 juta.
VIVA.co.id
19 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Belakangan ini pelat nomor khusus kembali menjadi sorotan, banyak mobil mewah menggunakan pelat dewa tersebut ternyata palsu, dan sudah diamankan pihak kepolisian. Terbar
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Me Time by Kata Dokter: 5 Fakta dan Mitos Tentang Kecantikan yang Sering Disalahpahami
IntipSeleb
4 jam lalu
Banyak anggapan keliru soal kulit wajah yang beredar di masyarakat. Maka dari itu, yuk kita simak penjelasan fakta dan mitos tentang kecantikan yang sering disalahpahami
Bantu Dongkrak Karir Sang Biduan, Wika Salim Akui Kangen dengan Tukul Arwana
JagoDangdut
sekitar 1 jam lalu
Wika Salim yang merupakan pedangdut yang sukses mengungkapkan rasa kangen dan kebersyukurnya terhadap Tukul Arwana lantaran telah berjasa bagi dirinya.
Selengkapnya
Isu Terkini