Satu Peluru Masih Bersarang Saat Korban Tewas
VIVAnews - Direktur Rajawali Nusantara Indonesia, salah satu perusahaan BUMN, Nasrudin Zulkarnaen, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto sekitar pukul 12.00.
"Keadaannya memang sangat kritis dan masih ada satu peluru bersarang," kata adik Nasrudin, Andi Syamsudin Iskandar, 39, kepada wartawan, di RSPAD Gatot Subroto, Minggu 15 Maret 2009.
Dokter memang tak berani melakukan operasi untuk mengangkat peluru yang masih bersarang lantaran kondisi korban sangat kritis. Sebelum meninggal, sejumlah organ mulai tak berfungsi meski jantung berdetak.
Nasrudin ditembak usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Tangerang, sekitar pukul 14.00, Sabtu 14 Maret 2008. Ia ditembak di dekat mal Metropolis Town Square.
Mobil BMW silver yang ditumpanginya tiba-tiba dipepet dua pria mengendarai sepeda motor. Salah seorang pengendara langsung memuntahkan dua peluru ke arah kepala Nasrudin yang duduk di kursi belakang. Dua peluru menembus pelipis kiri pria 45 tahun itu.
Seketika, sopir korban langsung membawanya ke Rumah Sakit Mayapada Tangerang. Kondisi Nasrudin dinyatakan kritis. Rumah sakit itu pun tak mampu menanganinya dan merujuknya ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.