Persaingan Produsen Obat Ilegal

9 Mayat Ditemukan di Meksiko

VIVAnews – Sembilan mayat ditemukan di gurun pasir selatan Ciudad Juarez, negara bagian Chihuahua , Meksiko, Sabtu 14 Maret 2009.

Petugas kemanan Chihuahua, Enrique Torres Valadez, mengatakan bahwa kesembilan mayat tersebut terdiri atas tujuh laki-laki dan dua perempuan.

"Salah seorang diborgol tangannya, dan semuanya mengalami penyiksaan terlebih dulu," kata Valadez.

Valadez menambahkan, kemungkinan mereka sudah berada di gurun pasir tersebut berhari-hari. "Bahkan, mungkin berminggu-minggu," ujarnya sambil mengatakan proses indentifikasi saat ini sedang dilakukan.

Juarez, yang berada si seberang perbatasan dengan El Paso, Texas, merupakan salah satu tempat utama pertikaian antar para produsen obat terlarang, sekaligus antara pengedar obat dengan pemerintah Meksiko.

Konflik berbuntut pembunuhan itu kerap terjadi di Juarez, Tijuana, dan kota-kota di wilayah perbatasan lain di Meksiko. Situasi itu kini bertambah buruk.

Seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, Sabtu, 14 Maret 2009, ribuan polisi Meksiko pekan ini telah dikerahkan ke Juarez untuk mengakhiri tindak kejahatan yang kabarnya telah menewaskan empat ratus orang sepanjang tahun ini, melalu operasi yang disebut Operasi Gabungan Chihuahua.  Mereka akan menyisir wilayah Juarez dan sekitarnya untuk menemukan mayat korban lain hingga Minggu ini.

Juru bicara operasi, Enrique Torres, mengatakan aka nada 7.500 personel militer, 2.300 polisi federal, dan 1.600 polisi kota bekerja sama untuk melakukan berpatroli di kota Juarez dan memerangi produsen obat ilegal yang ingin memonopoli perdagangan.

"Kami sedang melancarkan serangan frontal. Kami juga akan berupaya menghentikan kejahatan terorganisir lain, seperti pencucian uang dan penculikan," kata Torres. (AP)

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024