Insiden di Bandara Sultan Salahuddin

KNKT Selidiki Tergelincirnya Piper 42-1000

VIVAnews - Insiden tergelincirnya pesawat jenis Piper 42-1000 di Bandara Sultan Salahuddin masih diselidiki. Seorang petugas Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan petugas tim kelayakan penerbangan dari bandara Ngurah Rai sudah tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Bima hari ini.

Kepala Dinas Perhubungan NTB Ahmad Baharuddin mengatakan, tahap penyelidikan insiden itu diawali dengan mengumpulkan informasi terkait peristiwa yang terjadi pada Minggu 15 Maret 2009. Selanjutnya tim memeriksa baling-baling sebelah kiri, roda kiri dan mesin pesawat.

"Sudah ada dua orang petugas yang datang langsung ke Bandara Sultan Salahuddin Bima. Tapi, belum diketahui apa penyebab tergelincirnya pesawat tersebut," kata Baharuddin di Mataram, Senin 16 Maret 2009.

Lebih lanjut, dia juga menolak tegas jika insiden itu disebabkan oleh kondisi runway yang tidak layak.

Baharuddin menduga insiden itu lebih dimungkinkan karena Human Erorr atau kesalahan tehnis mesin pesawat. Maka itu, dia meminta semua pihak bersabar menunggu hasil penyelidikan tim KNKT terkait masalah tersebut.

Pesawat dengan kapasitas enam orang penumpang tergelincir sejauh 300 meter dari landasan pacu Bandara Sultan Salahuddin Bima saat take off menuju Denpasar, Bali.

Pesawat tersebut adalah milik maskapai penerbangan perusahaan sayap Garuda Indonesia  S-G-I Air Bali dengan seri PK-ZGZ.

Pesawat carter itu disewa oleh Konsulat Jenderal Afrika selatan di Bali untuk mengevakuasi Cris salah seorang wisatawan asal Afrika Selatan yang mengalami kritis karena dihantam ombak besar saat surfing di Pantai Lakey kecamataan Hu u Dompu.

Tidak ada korban jiwa maupun korban luka akibat insiden itu.Meski demikian kejadian itu membuat baling-baling pesawat sebelah kiri patah. Kejadian itu juga menyebabkan bandara Sultan Salahuddin ditutup selama dua jam.

PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Apa?

Laporan Edy Gustan, NTB

Ilustrasi pengusaha.

Suku Bunga BI Naik, Apindo Ungkap 3 Tantangan Ini Hantui Pengusaha

Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen. Apindo ungkap tantangan yang dihadapi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024