Direktur Perusahaan BUMN Ditembak

KPK Bantah Nasrudin Pernah jadi Saksi

VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan hingga saat ini belum pernah memeriksa Nasrudin Zulkarnaen sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi impor gula putih. Kasus korupsi ini melibatkan PT Rajawali Nusantara Indonesia, induk perusahaan Putra Rajawali Banjaran.

"Belum pernah diperiksa," kata juru bicara KPK, Johan Budi, ketika dihubungi, Selasa 17 Maret 2009. "Tidak ada kaitan dengan kasus yang ditangani KPK."

Sebelumnya tersiar kabar bahwa Nasrudin bakal bersaksi untuk kasus korupsi impor gula putih itu. Kabar ini berhembus karena belum terungkapnya motif penembakan terhadap bos PT Putra Rajawali Banjaran itu.

Dalam kasus impor gula putih, komisi sudah menetapkan mantan Direktur Keuangan PT RNI, Ranendra Dangin, sebagai tersangka. Ranendra diduga telah mengambil keuntungan saat PT RNI melakukan impor gula putih pada 2001 hingga 2004.

Saat itu, PT RNI mengalami keuntungan hingga Rp 33 miliar. Namun, keuntungan hasil impor itu dinikmati Ranendra Rp 4,5 miliar. Ranendra, yang kini menjabat sebagai Direktur Personalia dan Umum PT Angkasa Pura I, juga telah membagi-bagikan keuntungan itu kepada orang lain.

Komisi sudah memeriksa Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Dwi Usmanto dan staf ahli Menteri Perindustrian dan Perdagangan Ridwan Kurnain.

Nasrudin ditembak usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Tangerang, sekitar pukul 14.00, Sabtu 14 Maret 2008. Ia ditembak di dekat mal Metropolis Town Square.

Mobil BMW silver miliknya tiba-tiba dipepet dua pria mengendarai sepeda motor. Salah seorang pengendara langsung memuntahkan dua peluru ke arah kepala Nasrudin yang duduk di kursi belakang.

Seketika, sopir korban langsung membawanya ke Rumah Sakit Mayapada Tangerang. Kondisi Nasrudin dinyatakan kritis. Rumah sakit itu pun tak mampu menanganinya dan merujuknya ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Nasrudin meninggal 22 jam kemudian.

Gak Percaya Anaknya Biasa Pakai Narkoba, Ibunda Chandrika Chika: Saya Tau Anak Saya Seperti Apa
Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) Refly Harun saat diwawancarai oleh wartawan di Padang, Sumatra Barat, Selasa, 28 November 2023.

Refly Harun: Anies-Muhaimin Pengkhianat Jika Gabung Pemerintah

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, memberikan tanggapannya terkait peluang pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bergabung ke Pemerintahan usai kalah di Pilpres.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024