Kasus Penelitian Fiktif Guru Besar ITB

Profesor Astawa Diperiksa di Pengadilan

VIVAnews - Guru Besar ITB, Made Astawa Rai, hari ini akan kembali menjalani pemeriksaan. Tersangka kasus korupsi penelitian fiktif daerah tertinggal itu akan diperiksa sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Ya hari ini diperiksa sebagai saksi dengan terdakwa Thomas Anjarwanto," Maxi A Hayer, pengacara Astawa, saat dihubungi VIVAnews, Selasa 17 Maret 2009.

Kasus korupsi di Kementerian PPDT ini sudah mulai disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Persidangan pertama digelar pada 4 Februari 2009. Terdakwa dalam kasus ini adalah Direktur Utama PT Tunas Intercomindo Sejati, Trimardjoko, dan Kepala Subbagian Lingkungan Sosial pada Kementerian Negara PPDT, Thomas Anjarwanto.

Mereka didakwa melakukan tindak pidana korupsi dalam kegiatan penyiapan data dan informasi di 30 kabupaten daerah tertinggal. PT Tunas Intercomindo selaku pemenang lelang ternyata membagi pekerjaan tersebut dengan perusahaan lain, yakni PT Exsa. Pekerjaan itu dinilai tidak sesuai dengan perjanjian kontrak.

Dalam pekerjaan itu, Trimadjoko diduga telah memberikan uang kepada sejumlah pejabat Kementerian PPDT sebesar Rp 22 persen dari nilai proyek atau senilai Rp 441,222 juta. Uang itu dibagikan kepada Made Astawa dan Thomas Anjarwanto.

Dalam kasus ini, Astawa juga sudah ditetapkan sebagai tersangka. Saat kasus ini terjadi, Astawa menjabat sebagai Deputi I Bidang Pengembangan Sumber Daya Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal. Astawa diduga menerima hampir Rp 500 juta dari proyek senilai Rp 4,4 miliar ini.

Pembongkaran Pasar Kutabumi Diwarnai Kerusuhan, Sejumlah Orang Mengalami Luka-luka
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor atau Gus Muhdlor usai halal bihalal di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo.

Mangkir dari Pemeriksaan, KPK Bakal Panggil Lagi Gus Muhdlor Pekan Depan

KPK berencana akan memanggil Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor pada pekan depan terkait dugaan korupsi pemotongan insentif pegawai BPBD di Sidoarjo.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024