Industri Makanan Masih Tumbuh 12%

VIVAnews - Pertumbuhan industri makanan dan minuman tahun ini diperkirakan 10 - 12 persen. Rata-rata pertumbuhan makanan tahun lalu sebesar 15 persen.

Menurut Ketua Asosiasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Thomas Dharmawan, tahun ini pengusaha makanan agak konservatif. Dia mencontohkan seperti Mayora memasang target 15 persen, Indofood sebesar 6 persen karena produksinya luas.

Dalam krisis saat ini industri terbantu adanya penurunan BBM. Namun harga makanan belum dapat diturunkan karena melemahnya nilai rupiah, karena impor bahan makanan masih besar. 

Saat ini biaya transportasi industri makanan sebesar 34 sen dolar Amerika masih lebih tinggi dibanding negara lain seperti Cina dan Malaysia. "Penurunan BBM tidak terlalu membawa pengaruh penurunan harga makanan," katanya.

Untuk mengatasi krisis, industri makanan mengakali dengan memperkecil kemasan. Selain itu caranya meningkatkan efisiensi mesin agar mendapatkan biaya lebih murah.

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar
Pelita Jaya memastikan tiket ke putaran final BCL Asia 2024

Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia

PP Perbasi mengapresiasi tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang berhasil lolos ke babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024