Bakar Effendi, Caleg Berumur 85 Tahun

VIVAnews - Usia tidak membatasi seseorang untuk maju sebagai calon legislatif. Meskipun tengah menunggu usia 85 tahun pada 24 April ini, Drs H A Bakar Effendi tetap maju mencalonkan diri sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat dari Partai Nasional Indonesia Marhaenisme.

“Tidak ada orang yang umurnya di atas 80 tahun punya minat lagi maju sebagai caleg, hanya orang gila saja yang mau,” ujar Bakar Effendi dengan sedikit berkelakar saat bertemu VIVAnews di kediamannya yang sederhana di Jalan Padang Pariaman, Siteba, Padang, pertengahan Maret 2009.

Meskipun mengalami sedikit gangguan pendengaran, Bakar masih mampu menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan baik. Keseharian Bakar dihabiskan dengan memperjuangkan ideologi Marhaen yang dianutnya sejak masih duduk di bangku kuliah. Kakek yang telah dianugerahi 10 anak, 25 cucu dan 5 cicit ini masih aktif menggerakkan paham Marhaen yang diperjuangkannya sejak 1946.

Saat bergabung dengan PNI di masa muda, Bakar sempat mengecap duduk di kursi legislatif Kotapraja Yogyakarta tahun 1955. Saat itu Bakar berkuliah di Universitas Gadjah Mada. Pria kelahiran Pasaman Barat 24 April 1924 ini beralih ke pemerintahan di tahun 1960 sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman Barat.

Karir politik Bakar terhenti saat pemerintah Soeharto menerapkan pengerucutan partai setelah Pemilu 1971. Bergabungnya sejumlah partai nasionalis ke tubuh Partai Demokrasi Perjuangan sempat menghentikan keinginan politiknya.

Sejak bergabung dengan PNI, ia mengaku, tidak tertarik untuk pindah partai sejak mengenal partai besutan Soekarno itu sejak 63 tahun silam. Menurutnya, politik bukanlah kendaraan, tapi ideologi. “Saya masuk partai karena prinsip," katanya.

Selama era Soeharto, Bakar Effendi mengecap sejumlah jabatan di pemerintahan seperti Kepala Biro Pemerintahan dan Wakil Ketua Badan Pembangunan Daerah Sumatera Barat. Ia juga menjadi anggota kelompok ahli Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dan Penasihat Ahli Bupati Pasaman Barat tahun 2004.

Orde baru tumbang dan sistem multipartai kembali diterapkan, Bakar melanjutkan usahanya untuk masuk ke lembaga legislatif. Bakar berupaya maju melalui PNI Marhaenisme sejak dalam Pemilu 1999 dan 2004 namun selalu gagal untuk duduk sebagai anggota dewan sejak pencalonan dirinya tersebut. "Mungkin saya maju sebagai caleg abadi, tapi saya tidak pernah berhenti untuk berusaha,” ujar Ketua Dewan Pimpinan daerah PNI Marhaenisme itu berseloroh.

Meskipun terbilang uzur, ia mengaku masih memiliki keinginan untuk maju sebagai caleg jika masih diberikan kesempatan umur. Menurut Bakar, keinginan untuk berbuat menjadikan dirinya tidak pernah kekurangan tenaga untuk menyampaikan aspirasi politiknya. “Hanya saat dimasukkan ke liang kubur yang akan menghentikan usaha kita untuk berjuang untuk bangsa,” ujarnya singkat.

Jika terpilih pada Pemilu 2009 ini, Bakar berjanji untuk memperjuangkan ideologi Marhaen untuk memperbaiki kondisi bangsa. “Saya seorang nasionalis,” ujar Bakar Effendi.

Laporan Eri Naldi | Padang

5 Fakta Menarik Atalanta Usai Pulangkan Liverpool di Liga Europa
Pemain Timnas Indonesia U-23

Klasemen Grup A Piala Asia U-23 dan Skenario Timnas Indonesia U-23 Tembus Perempat Final

Timnas Indonesia U-23 berada di posisi dua setelah meraih tiga poin dari dua pertandingan. Berikut skenario Indonesia menembus perempat final Piala Asia U-23.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024