Mogok Kerja dan Demonstrasi Massal

Prancis Tangkap 300 Orang

VIVAnews - Kepolisian Paris telah menahan 300 orang dalam pemogokan nasional dan unjuk rasa besar-besaran Kamis malam 19 Maret 2009 waktu setempat (Jumat pagi WIB). Pasalnya, unjuk rasa di Negeri Anggur itu berakhir rusuh. Sebanyak sembilan polisi terluka dalam konfrontasi terbuka antara 500 demonstran dengan polisi.

Harian The Straits Times edisi Jumat, 20 Maret 2009 menulis sekitar seratus pengunjuk rasa memegang tongkat kayu dan besi serta melemparkan proyektil ke arah polisi. Dari 300 orang yang ditahan, hanya 49 orang yang akan dikenai proses hukum lebih lanjut.

Sementara itu, aksi unjuk rasa serikat pekerja yang dimulai sejak Rabu (18/3) ini telah menunjukkan dampaknya di sektor ekonomi dan angkutan umum. Operator kereta api nasional, Societe Nationale des Chemins de fer Francais, terpaksa membatalkan keberangkatan 40 persen armada kereta berkecepatan tinggi dan setengah layanan kereta regional.

Laman stasiun televisi BBC memberitakan sepertiga penerbangan dari bandara Orly Paris terpaksa ditunda. Prancis juga kehilangan sepuluh persen daya listrik karena para pekerja turun ke jalanan. Hal serupa diperkirakan terjadi pada sejumlah perusahaan swasta seperti industri otomotif, minyak, dan retail.

Namun layanan bus dan kereta dalam kota Paris masih terbilang normal. Hal ini dimungkinkan berkat aturan baru yang memerintahkan layanan angkutan umum harus mengoperasikan armadanya selama aksi unjuk rasa.

Lebih dari 1 juta pekerja turun ke jalanan di seluruh Prancis sejak Rabu (18/3). Mereka menentang kebijakan ekonomi presiden Nicolas Sarkozy yang menyebabkan angka pengangguran meningkat hingga dua juta orang.

Pengunjuk rasa mengecam rencana Sarkozy memotong jumlah pegawai negeri dan membatalkan pemotongan pajak. Angka pengangguran di Prancis diperkirakan akan meningkat hingga 10 persen dalam 12 bulan ke depan. Sebanyak 350.000 pegawai diprediksi kehilangan pekerjaannya akhir tahun ini.

"Situasi yang melanda Prancis sebenarnya tidak berbeda dengan negara-negara lain, tapi presiden Sarkozy memperburuk keadaan, dia membuat banyak kebijakan ekonomi dan sosial yang tidak tepat," kata juru bicara Partai Sosialis Prancis Benoit Hamon.

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB
Calon anggota Paskibra Kabupaten Sukabumi dinyatakan meninggal dunia.

Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra

Seorang siswi SMA Negeri 1 Cisaat meninggal dunia saat mengikuti seleksi pasukan pengibar bendera (paskibra) tingkat Kabupaten Sukabumi 2024 di Kecamatan Palabuhanratu,

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024