Survei Bank Indonesia

Diskon Tahan Kejatuhan Penjualan Eceran

VIVAnews - Program diskon produk impor yang terjadi pada Januari 2009 lalu berhasil menahan kejatuhan penjualan eceran lebih dalam lagi. Bulan itu, penjualan riil turun minus 6 persen sehingga indeks berada di level 152,6.

Dari survei Bank Indonesia pada Januari 2009 yang dipublikasikan di situsnya Maret 2009 ini, menyebutkan sama seperti pola pertumbuhan penjualan riil pada tahun-tahun sebelumnya, penjualan riil pada awal tahun 2009 juga mengalami penurunan.

Adanya Imlek cukup mampu menahan indeks penjualan riil di awal 2009 tidak jatuh lebih dalam, sehinggapenurunan tersebut tidak lebih besar dibandingkan pola penurunan pada tahun sebelumnya.

"Masih adanya program diskon barang-barang ompor yang pembeliannya menggunakan kurs yang lebih rendah diduga cukup mendorong penjualan Januari 2009," demikian hasil survei yang dilakukan terhadap 270 pengecer  di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan.

Penurunan permintaan terjadi hampir pada semua kelompok komoditas kecuali kelompok suku cadang kendaraan yang masih mengalami sedikit peningkatan sebesar 1,4 persen. Kelompok komoditas yang mengalami penurunan terbesar adalah kelompok bahan bakar (-10,8 persen), kelompok kerajinan, seni & mainan (-10,0 persen), kelompok pakaian & perlengkapannya (-7,8 persen), kelompok peralatan tulis (-5,4 persen), kelompok makanan & tembakau (-5,1 persen), kelompok bahan konstruksi (-4,6 persen), kelompok perlengkapan rumah tangga (-3,1 persen), dan kelompok bahan kimia (-2,5 persen).

Sedangkan penjualan riil pada kelompok bahan bakar masih mengalami penurunan terbesar walaupun telah terjadi penurunan harga pada kelompok tersebut, hal ini terjadi karena adanya gangguan distribusi bahan bakar baik jenis BBM, gas dan minyak tanah di sebagian besar kota yang disurvei.

Meskipun secara bulanan penjualan riil mengalami penurunan, namun dibandingkan tahun sebelumnya penjualan riil masih mengalami peningkatan sebesar 2,9 persen. Terdapat empat kelompok komoditi yang mengalami peningkatan penjualan riil dibanding tahun lalu, diantaranya kelompok bahan kimia (28,3 persen), kelompok bahan konstruksi (19,3 persen), kelompok pakaian & perlengkapannya (6,1 persen), dan kelompok makanan & tembakau (1,2 persen).

Syuting Tak Berizin, Artis dan Kru Variety Show Pick Me Trip In Bali Diperiksa Imigrasi Ngurah Rai

Sementara itu, 5 kelompok komoditi yang mengalami penurunan penjualan riil adalah kelompok bahan bakar (-19,3 persen), kelompok peralatan tulis (-9,4 persen), kelompok kerajinan, seni & mainan (-6,5 persen), kelompok perlengkapan rumah tangga (-0,6 persen), dan kelompok suku cadang kendaraan (-0,2 persen).

Sementara itu, ekspektasi responden terhadap kenaikan harga umum pada 3 dan 6 bulan ke depan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 2,8 dan 7,6 poin sehingga kedua indeks berada pada level 140,7. Hal ini diduga karena adanya rencana stimulus fiskal oleh pemerintah.

Disamping itu, penurunan harga BBM yang belum efektif diikuti oleh penurunan tarif angkutan dan bahan kebutuhan pokok lain juga memberikan kontribusi terhadap ekspektasi responden. Ekspektasi responden terhadap suku bunga kredit untuk 3 bulan ke depan mengalami penurunan sebesar 7,0 poin. Hal tersebut mengindikasikan bahwa jumlah responden yang memperkirakan akan terjadi kenaikan suku bunga kredit pada 3 bulan mendatang semakin berkurang.

Disisi lain, responden mengekspektasikan suku bunga kredit untuk 6 bulan kedepan juga akan mengalami penurunan sebagaimana ditunjukkan oleh penurunan indeks menjadi sebesar 95,2 sehingga untuk pertama kalinya berada di bawah level 100 sejak April 2008. Transmisi kebijakan moneter dalam hal penurunan BI rate disinyalir telah memberikan pengaruh terhadap persepsi retailer bahwa akan terjadi penurunan suku bunga kredit pada 6 bulan yang akan datang.

Meski begitu, responden masih mengekspektasikan akan terjadi peningkatan penjualan untuk 3 bulan kedepan meskipun ekspektasi tersebut mengalami penurunan sebesar 4,8 poin dibandingkan survei bulan lalu sehingga indeks berada pada level 118,2.

Ilustrasi tahanan diborgol

Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel

Satuan Reserse Kriminal Polres Labuhanbatu Selatan (Labusel), berhasil menangkap 6 debt colector sadis, yang hendak mengambil mobil korban dengan cara ditabrak.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024