Temuan M-16 di Cipinang

Ayah Tersangka Jenderal di Kodam Siliwangi

VIVAnews - Polisi menyita senjata M-16, sejumlah pistol dan ratusan peluru  dari tersangka Dadang Sitorus di Cipinang, Jakarta Pusat. Menurut pengakuan Dadang, senjata dan peluru milik ayahnya. Namun Dadang tidak menjelaskan identitas ayahnya.

"Ayahnya purnawirawan jenderal di Kodam Siliwangi," kata Ipin, 50 tahun, kerabat Dadang saat ditemui VIVAnews di rumah Dadang di Jalan Reporter No D60 Kompleks PWI Cipinang Muara Jakarta Timur, Selasa, 21 Oktober 2008.

ASDP Catat 98,2 Persen Penumpang Ferry Sudah Punya Tiket saat Sampai Pelabuhan

Namun Ipin tidak mengetahui siapa nama ayahnya Dadang.

Ipin mengatakan, Dadang bekerja sebagai pedagang barang antik. Selain itu, dia juga anak purnawirawan TNI, sehingga wajar jika dia memiliki senjata.

Selain itu, Dadang juga telah beristri Minzulkaiti, pegawai bank swasta dan dikaruniai satu anak bernama Indahza Nimauli yang kini duduk di bangku kelas empat SD.

Penggerebekan terhadap rumah Dadang dilakukan pada 13 Oktober 2008 lalu pada pukul 6 pagi. Penggerebakan dilakukan 7 polisi berpakaian preman dan di antaranya satu orang perempuan.

Aya, pembantu Dadang yang ditemui VIVAnews, tidak mengetahui kalau majikannya punya senjata atau narkoba. "Orangnya ramah dan nggak kasar," tuturnya.

Dia mengaku syok melihat majikannya seperti itu. Aya menuturkan, ganja itu bukan milik majikannya, tapi milik teman majikannya yang menginap, Ade. Ade adalah pedagang baju di Tanah Abang.

Karena Ade baru pulang dari Medan, makanya membawa oleh-oleh yang belakangan diketahui adalah ganja. Namun, Aya mengakui majikannya itu memiliki 2 tanaman ganja setinggi 2 cm yang diletakkan di lantai dua.

Tetangga sebelah rumah korban yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, Dadang dikenal sebagai orang jarang bergaul dan tertutup. Dadang sudah mengontrak selama 14 tahun.

Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon

Fadli Zon Sebut Perang Iran-Israel Berpotensi Meluas dan Picu Perang Dunia III

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyatakan deeskalasi atau menahan diri dapat mencegah meluasnya konflik di Timur Tengah saat ini.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024