VIVAnews – Setelah kerjasama pengiriman logistik pemilihan umum antara Komisi Pemilihan Umum dan Tentara Nasional Indonesia diteken, diharapkan tak ada lagi kekhawatiran terhadap gangguan keamanan selama proses distribusi ke daerah-daerah terpencil.
Hal itu diutarakan Ketua Komisi Pemilihan Umum, Abdul Hafiz Anshary, dalam sambutan ketika penandatanganan kerjasama distribusi logistik di kantor KPU, Senin 23 Maret 2009. “Penandatanganan ini menyatakan bahwa kekhawatiran mengenai pengiriman logistik ke daerah yang sulit sudah terjawab.”
Distribusi logistik pemilu yang dikerjasamakan antara lain untuk pengiriman ke Tempat Pemungutan Suara di enam wilayah di Provisi Papua Barat. Keenam kabupaten dan kota itu adalah Sorong Selatan, Manokwari, Raja Ampat, Teluk Kondama, Fakfak, dan Teluk Bintuni.
Pengiriman ke daerah-daerah itu dianggap terlampau sulit dan mengundang resiko yang mengancam keamanan bila dikirim sendiri oleh KPU.
Selain itu, untuk menjangkau enam lokasi itu, kata Hafiz, tidak dapat dilakukan dengan kendaraan darat seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia, melainkan harus kapal laut dan kapal terbang. Dan semua itu harus dalam pengawalan aparat keamanan.
Dengan ditekennya perjanjian kerjasama, berarti kesulitan utama yang selama ini dialami KPU yaitu masalah pengiriman logistik ke daerah tersulit sudah terjawab.
Selanjutnya, Hafiz mengatakan, tidak menutup kemungkinan di masa mendatang KPU akan selalu menggunakan bantuan TNI untuk pengiriman-pengiriman logistik ke daerah lain yang geografisnya sulit dijangkau.
Dikatakan Hafiz, perjanjian kerjasama pengiriman logististik yang dilakukan antara KPU dan TNI sudah sesuai aturan main. Dalam kerjasama yang terjalin ini, KPU dengan bantuan ABBN membiayai seluruh ongkos pengiriman sarana dan prasarana pemilihan umum yang menggunakan peralatan milik TNI itu.
Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick
Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.
