KPU Akui DPT Jawa Timur Bertambah 220 Ribu

VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum menyatakan Daftar Pemilih Tetap Jawa Timur memang mengalami perubahan, namun bukan manipulasi. Pada perubahan terakhir, jumlah pemilih di Jawa Timur meningkat 220 ribu orang.

Penambahan data itu, kata Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary, terjadi karena data yang dikumpulkan pada 24 Oktober 2008 diperbaiki per 19 Desember 2008. Perubahan itu diakomodasi dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Pemilu.

Menurut Hafiz, penambahan itu wajar mengingat pendataan penduduk memang sampai tahun 2011. "Sehingga kemungkinan ada orang-orang yang punya hak pilih sempat terlewatkan," ujar Hafiz di kantornya, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Senin 23 Maret 2009.

Selain ada penambahan, ternyata ada pengurangan juga. Pengurangan jumlah DPT yang paling besar terjadi di Papua Barat karena mencapai 120 ribu orang. Faktor penyebabnya, kata Hafiz, karena dari data sebelumnya sudah berubah akibat ada yang meninggal, masuk sebagai anggota TNI, dan pindah domisili.

Jika ada ditemukan dalam data itu banyak nama yang sama, Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary mengatakan, jangan lantas itu disebut manipulasi. "Sebab memang ada yang namanya sama dan mempunyai alamat yang sama tapi memang orangnya berbeda. Jadi jika misalnya ditemukan banyak Agus, itu memang orang dengan nama Agus yang berbeda. Dan kami akan menjamin satu nama hanya akan menggunakan hak pilihnya satu kali," ujarnya.

Berlaku Progresif, Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura Bakal Libas 31 Pelaku Tindak Pidana
Motor Honda BeAT di IMOS 2022

Honda BeAT Jadi Incaran Maling bukan karena Tidak Aman

Honda BeAT sebagai sepeda motor  jenis skuter matik terlaris di Indonesia, kerap jadi sasaran pencurian kendaraan bermotor. Salah satu faktor yang dianggap banyak orang m

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024