Sri Mulyani Indrawati

Tata Ekonomi Dunia Pasca Krisis Global

VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi dunia dalam jangka waktu dekat akan menghadirkan 'new financial architektur' (sistem ekonomi keuangan baru). Tatanan baru ini diupayakan sebagai pembenahan ekonomi dunia global yang rusak akibat krisis keuangan global.

Menurut Sri Mulyani bahwa pembenahan sistem keuangan global sudah dibahas dalam pertemuan G20. "Globalisasi itu ada dan tidak dapat ditolak dari kehidupan," ujarnya saat membuka seminar 'Regional Capital Market' di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa 24 Maret 2009.

Dalam tatanan arsitektur keuangan yang baru ini, keberadaan semua pihak tidak terlepas untuk saling memonitor. Sri Mulyani menekankan bahwa seberapa dalam dampak krisis global dan berapa waktu lamanya belum ada yang bisa mengetahui. "Kita belum tahu apa yang akan terjadi berikutnya," ujarnya.

Arsitektur dunia yang baru, kata Menkeu, bentuknya adalah harus memiliki hubungan yang dinamis antara sektor swasta dan pemerintah. Demikian juga antara hubungan institusi keuangan dan partisipan market harus terjaga.

"Arsitektur keuangan yang baru ini akan merefleksikan percampuran pemerintah, pengatur keuangan domestik, bank international settlement, lembaga standar internasional lainnya dan organisasi pembangunan multilateral," kata Menkeu.

Apa yang perlu dilakukan Indonesia untuk memasuki arsitektur keuangan baru ini adalah bagaimana memprioritaskan sinkronisasi agenda dengan daerah regional. "Bagaimana penyatuan keuangan di regional akan terjadi, kita juga harus tahu bagaimana posisi kita dalam mendapatkan likuiditas," ujarnya.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia
Tim Penyelamat Evakuasi Korban di Gedung Konser Moskow (Doc: X)

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Amerika Serikat (AS) disebut toleh Rusia elah mengambil tindakan terburu-buru dengan menyalahkan kelompok teror ISIS, atas teror di Moskow.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024