Program Rugi PT. KA Sumbar Capai Rp 15 M

VIVAnews - PT Kereta Api Divre II Sumatera Barat menargetkan angka kerugian sepanjang tahun 2009 sekitar Rp 15 miliar. Jumlah kerugian tersebut berkurang dari tahun 2008 yang mencapai Rp 23 miliar.

Humas PT KA Divre II Sumbar Romeyo mengatakan, nilai kerugian belum termasuk gaji 648 pegawai. “Untuk gaji masih menjadi tanggung jawab pusat,” kata Romeyo. Menurutnya, kerugian ini muncul karena besarnya biaya perawatan sejumlah lokomotif yang belum beroperasi maksimal.

Terdakwa Yosep Subang Diadili Bunuh Istri dan Anak Demi Uang, Korban Dibacok Pakai Golok

Selain itu, jumlah lok di Sumbar mencapai 9 unit yang perlu mendapat perawatan setiap tahun. Besarnya nilai kerugian yang mesti ditanggung perusahaan tidak tertutupi dengan beroperasinya kereta wisata dan kereta penumpang rute Padang-Pariaman.

Romeyo mengatakan, dibukanya KA Wisata rute Padangpanjang-Sawahlunto melewati Danau Singkarak sejak 1 Maret lalu dijadikan andalan untuk menutupi jumlah kerugian perusahaan sepanjang tahun 2009.

Selain itu, dioperasikannya KA Wisata Sawahlunto pada saat bersamaan juga menjadi harapan perusahaan untuk mengurangi tingkat kerugian sepanjang tahun 2009. Sedangkan pengoperasian KA regional empat kali sehari yang melayani rute Padang-Pariaman masih belum mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.

“Kami berharap banyak pada pengoperasian KA Wisata satu kali seminggu dengan sistem carteran,” ujar Romeyo. Sejauh ini, ujarnya, hanya kereta kargo angkut semen yang masih mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.

Pengoperasian gerbong angkut semen dari Indarung menuju Pelabuhan Teluk Bayur menutupi kerugian perusahaan sebesar Rp 1,5 miliar.

Pendapatan tersebut juga diperoleh dari hasil konversi lahan milik PT KA di Sumbar. Tingginya biaya operasional yang mesti ditanggung perusahaan memaksa PT KA Sumbar memutasi separoh karyawannya tahun 2008 ke berbagai daerah di Tanah Air. Tahun 2008, jumlah pegawai PT KAI Divre II Sumbar mencapai angka 1.200 karyawan.

“Mutasi itu yang mampu menekan biaya operasional perusahaan di tahun 2009 sebesar Rp 7 miliar,” aku Romeyo. Sepanjang tahun 2008 hingga 2009, PT KA Sumbar berencana mengaktifkan sejumlah jalur kereta yang mulai tidak dufungsikan sejak 20 tahun silam.

Selain mengaktifkan jalur Padang-Padangpanjang, PT KAI juga merencanakan membangun jalur dari Simpang Haru menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Menurut rencana, jalur tersebut akan dioperasikan pada 2010 mendatang dengan nilai investasi mencapai Rp 67 miliar.

“Perusahaan berharap, tahun 2010 nilai kerugian bisa ditutupi menjadi nol rupiah sehingga tahun 2011 perusahaan telah mencapai break event point,” aku Romeyo.

Laporan: Eri Naldi | Padang

Bank Muamalat Cetak Laba Rp 14,1 Miliar pada 2023, Aset Tumbuh 9 Persen
Sapi Albino Ko Muang Phet.

Kerbau Albino Diundang ke Gedung Pemerintah, Harganya Rp7,8 Miliar

Kerbau albino bertubuh besar ini bernama Ko Muang Phet, terkenal di kalangan peternak Thailand sebagai hewan pejantan. Tingginya 1,8 meter dan berusia empat tahun.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024