Gedung DPR Diancam Bom

Polri Berlakukan Siaga I Saat Pemilu

VIVAnews - Jelang pemilu, ancaman keamanan makin meningkat. Misalnya hari ini, gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan diancam bom melalui layanan pesan polisi di nomorĀ  1717.

"Ancaman itu bukan sekarang saja, waktu Amrozi Cs mau dieksekusi, ancaman-ancaman bom sudah ada. Tapi setelah disisir tidak ada, sampai sekarang tidak terbukti," kata Juru Bicara Kepolisian, Inspektur Jenderal Abubakar Nataprawira di Markas Besar Kepolisian, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu 25 Maret 2009.

Namun, kata Abubakar, ancaman bom akan selalu ditanggapi serius oleh Polri, seperti halnya benda diduga bom di kawasan Menteng yang akhirnya diledakan. Pusat laboratorium forensik Polri masih menyelidikinya.

Ancaman keamanan yang makin tinggi jelang pemilu disadari Polri. Oleh karena itu, "pada masa pemilu Polri memberlakukan status Siaga I, terutama pada pemilu tahap inti," kata Abubakar.

Dua pertiga kekuatan Polri, kata dia, disiagakan. "Saat ini masih terkonsentrasi di masing-masing pos. Jadi, sewaktu-waktu dibutuhkan bisa digerakan," tambah Abubakar.

Kepolisian Republik Indonesia menggelar 'Operasi Mantap Brata 2009' untuk mengamankan jalannya Pemilu 2009. Sebelumnya, Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan pengamanan akan dilakukan secara terbuka dan tertutup di sejumlah titik. Pengamanan tersebut akan dilakukan di 611. 636 tempat pemungutan suara (TPS).

Gerindra Resmi Usung Jenal Mutaqin Maju Jadi Wali Kota Bogor
Sekjen PDIP sekaigus Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud Hasto Kristiyanto

Hasto Bantah PDIP Loyo soal Hak Angket: Kami Undang Semua Pihak untuk Berani

Hasto bilang dugaan kecurangan Pemilu 2024 itu semakin kuat dari hulu ke hilir.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024