VIVAnews - Bank Indonesia merevisi target pertumbuhan ekonomi 2009. Semula bank sentral memprediksi pertumbuhan 4-5 persen. Tapi kini angkanya diturunkan menjadi 3-4 persen.
"Kita (perkirakan) di atas tiga persen. BI masih pakai 3-4 persen, apakah dia akan mendekati ke bawah atau ke atas, banyak pengaruhnya dari apakah implementasi stimulus fiskal bisa cepat atau nggak," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda S Goeltom di Jakarta, Jumat 27 Maret 2009.
Miranda membenarkan angka itu merupakan hasil revisi yang dilakukan BI. Revisi pertumbuhan dilakukan antara lain karena ekspor yang menurun. Namun, kali ini BI memperkirakan tidak hanya ekspor saja, tapi juga berasal dari turunnya investasi.
"Kan dunia kekeringan likuiditas yang menyebabkan investasi bisa berkurang. Oleh sebab itu kita berharap fiskal stimulus bisa menjaga agar pertumbuhan bisa positif," kata Miranda.
Namun Miranda meminta semua pihak melihat secara positif, bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang pertumbuhan ekonominya masih biru.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Menkop UKM RI Teten Masduki memuji kehadiran dan kontribusi Malang Creative Center (MCC) dalam tumbuh kembang dan geliat ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang
Harga Jual Cula Badak Jawa Bisa Beli Mobil Mewah
Banten
24 menit lalu
Harga jual cula Badak Jawa atau Badak Bercula Satu yang hidup di kawasan konservasi dan paling dilindungi di dunia, TNUK, harganya bisa beli mobil mewah.
WISATA KULINER: Cilacap Café and Resto, Tempat Makan Mie Kuah dan Nasi Goreng Enak di Sulawesi Barat
Wisata
27 menit lalu
Cilacap Café and Resto adalah tempat makan enak di Kabupaten Majene dan Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat yang tempatnya bersih dan nyaman serta full AC
Hanya saja di Surabaya Barat ini, pihaknya nampak kesulitan menemukan bangunan yang dimaksud, sehingga terpaksa mendirikan kedai di atas lahan kosong dengan desain modern
Selengkapnya
Isu Terkini