Impor Turun, Indikasi Sektor Riil Melambat

VIVAnews - Penurunan angka impor yang sedang digadang-gadang pemerintah, oleh The Indonesia Economic Intelligence (IEI) justru menjadi indikasi melambatnya sektor riil.

"Komposisi impor terbanyak untuk bahan baku. Jadi kalau impor menurun berarti aktivitas investasi juga turun," kata ekonom IEI, Sunarsip, dalam diskusi bertajuk "Kinerja Ekonomi dan Keuangan Terkini serta Outlook 2009' di Jakarta, Minggu 29 Maret 2009.

Pemerintah beberapa waktu lalu melakukan pengetatan impor untuk lima produk tertentu. Dengan kebijakan tersebut, pemerintah mengharapkan konsumsi dalam negeri akan terdongkrak, seiring turunnya pangsa pasar produk impor.

"Tidak bisa begitu saja, impor harus ada. Karena itu aktivitas ekonomi dan dalam PDB (produk domestik bruto) kontribusinya cukup besar, mencapai 25,6 persen tahun lalu," ujarnya.

Sunarsip menambahkan, perlambatan ekonomi global akan memberikan kesempatan untuk konsumsi dalam negeri. "Tapi hal itu tidak bisa dipaksakan, apalagi kontribusi impor konsumsi tidak signifikan," tuturnya.

IEI memperkirakan komposisi impor bahan baku mampu mencapai 70 persen. Sementara itu sisanya sekitar 20 persen untuk barang modal dan konsumsi 10 persen.

Proyeksi penurunan impor tahun ini akan terlihat pada sektor nonmigas. Sedangkan impor migas terutama gas akan naik karena pemerintah sedang menggenjot program konversi minyak tanah ke elpiji.

"Tahun ini, kebutuhan gas sangat besar sementara kilang terbatas," katanya.

Lima kelompok produk yang paling banyak diimpor Indonesia, di antaranya mesin atau pesawat mekanik, besi dan baja, bahan kimia organik, mesin dan peralatan listrik, serta kendaraan dan komponennya.

Imigrasi Bali Tahan Paspor Hyoyeon Girls Generation, Bomi Apink hingga I.O.I Im Nayoung
PNM hadir di APEC SMEWG

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

PNM hadir pada forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group (APEC SMEWG).

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024