Produksi LNG Bontang Diturunkan

VIVAnews - Kapasitas produksi kilang Liquid Natural Gas (LNG/gas alam cair) Bontang diturunkan menyusul pengurangan permintaan dari pembeli tradisional yaitu Jepang, Korea dan Taiwan.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Saat ini kapasitas terpasang produksi dari Kilang Bontang 22,5 juta metrik ton per tahun.
 
"Kami akan menurunkan produksi dari kilang Bontang," ujar Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) R Priyono melalui pesan singkatnya di Jakarta, Senin, 30 Maret 2009.
 
Dia menambahkan, selain mengurangi produksi LNG di Bontang guna mencegah terjadinya tank top, pihaknya juga telah memiliki pasar penyaluran untuk kelebihan produksi sebesar 14 kargo dengan cara mnegalihkan pasokan kepada Pupuk Iskandar Muda (PIM) sebesar enam kargo hingga Desember ini, disamping itu juga akan diubah menjadi LPG  juga enam kargo.

Sedangkan sisanya, kata Priyono, hingga kini BP Migas masih mencari pasar baik domestik maupun luar negeri.
 
Dihubungi terpisah, Direktur Utama PT Badak Natural Gas Liquefaction (NGL) perusahaan penghasil LNG terbesar di Indonesia yang mengoperasikan Kilang Bontang Agus Hariyanto mengatakan kapasitas kilang LNG Bontang adalah 22,5 juta ton pertahun.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

"Dengan pasokan gas sebesar 2800 mmscfd dari VICO, Pertamina, Total dan Chevron maka produksi LNG yang dihasilkan pertahun sekitar 18 juta ton," kata dia.
 
Selain itu, Agus menjelaskan di Kilang ini juga memiliki kaspasitas terpasang produksi LPG sebesar 1,1 juta metric ton pertahun dapat menghasilkan LPG sebesar 500-600 ribu ton.

PT Badak NGL pemegang sahamnya adalah Pertamina, VICO dan JILCO. Perusahaan ini dipercayakan untuk mengoperasikan pabrik LNG Badak.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Sementara itu, nama perusahaan itu diambil dari nama daerah tempat ditemukannya cadangan gas alam raksasa tersebut yaitu lapangan Badak.

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024