VIVAnews - Prabowo Subianto mengakui internet belum diakses massal di Indonesia. Tapi, Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya itu menyatakan internet adalah media yang tidak konvensional, yang menjadi bagian dari demokratisasi.
Sebuah rezim totaliter, kata Letnan Jenderal Purnawirawan itu, akan berupaya mengendalikan informasi untuk mengontrol warga negara. Dalam sistem kapitalisme yang bebas sekalipun, kata Prabowo, informasi juga dikontrol oleh pemilik modal.
"Saudara wartawan datang pada saya, meliput saya, tapi nanti hanya diberitakan sedikit di halaman dalam karena pemilik modal menghendaki lain," kata Prabowo saat bertemu Blogger di Restoran Amigos di Mal Bellagio, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa 31 Maret 2009 malam.
"Tetapi internet lain," kata Prabowo. Setiap orang bisa mengeposkan informasi apa saja di internet dan diakses oleh siapa saja yang memiliki akses. "Internet bisa mengatasi segala batas-batas. Internet adalah demokratisasi," kata mantan Panglima Kostrad itu.
"Pada prinsipnya sangat sulit membatasi dunia maya," kata Prabowo. Jika dilarang mem-posting informasi di Indonesia, seseorang bisa saja melakukan dari luar negeri. "Karena itu makanya ada negara-negara besar yang menginvestasikan dana untuk memonitor internet," katanya.
Meski pernah membangun karier di kemiliteran yang komandois, Prabowo menyatakan yakin pada demokrasi. Demokrasi adalah sistem terbaik untuk peradaban modern. "Demokrasi dengan segala kekurangannya, tetap lebih baik dari yang lain," katanya.
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
