Mahasiswa Indonesia Tewas di Singapura

Alasan Polisi Tolak Laporan Keluarga David

VIVAnews - Laporan keluarga David Hartanto Widjaja, mahasiswa Universitas Teknologi Nanyang Singapura (NTU) yang tewas di kampusnya, ditolak dua kali oleh markas besar kepolisian. Keluarga bahkan tak menerima nomor laporan, yang otomatis diterima oleh pihak pelapor.

"Seharusnya laporannya di Singapura karena kasusnya di sana," kata Juru Bicara Polisi, Abubakar Nataprawira di Markas Besar Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu 1 April 2009.

Menurut Abubakar, polisi juga tak merasa perlu memberikan nomor laporan pada keluarga David. "Ngapain juga kita bikin nomor laporan, kan TKP [tempat kejadian perkara] di sana. Kalau kita berikan nomor laporan, kita utang dong," tambah Abubakar. Dijelaskan dia, jika laporan keluarga diterima berarti Polri akan melakukan penyelidikan.

Abubakar mengatakan penolakan laporan keluarga David bukan karena Indonesia tak punya perjanjian ekstradisi dengan Singapura. "Tapi karena masalahnya ada di Singapura, Polri tak bisa ikut," tambah dia.

Kematian David semakin misterius karena disusul kematian dua staf peneliti asal China, Zhou Zheng (24) dan Hu Kunlun. Ketiganya berasal dari Universitas yang sama. Keluarga mengaku tak yakin pemerintah Singapura bisa jujur mengusut kasus ini.

Laporan ke polisi Indonesia dilakukan agar Polri ikut terlibat dalam penyelidikan yang dilakukan pemerintah Singapura agar kasus kematian David selesai secara adil.

Sampai saat ini penyebab pasti kematian David, Zhou, dan Hu belum diketahui. Kepolisian Singapura menutup rapat perkembangan penyelidikan.

David yang mahasiswa tingkat akhir Universitas Nanyang Singapura ditemukan tewas terjatuh dari loteng. Menurut sejumlah media Singapura, David bunuh diri usai menusuk dosen pembimbingnya Senin 2 Maret 2009. Usai tragedi penusukan, korban yang dosen di Universitas Nanyang, Singapura,  Chan Kap Luk (45) dilarikan di Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura. Sang profesor saat ini dalam kondisi sehat.

Corn Imports Down to 450 Thousand Tons
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Irak

Pasukan AS di Irak dan Suriah Kena Bombardir Roket Selama 24 Jam

Pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah menghadapi dua serangan roket dan ledakan drone dalam waktu kurang dari 24 jam.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024