Lomba Artikel Pemilu 2009

Pemimpin Kita Bertengkar Bagaikan Anak-Anak

VIVAnews - Dalam pesta demokrasi yang diselenggarakan kali ini sangatlah menentukan posisi masing-masing yang berkepentingan. Mereka melakukan berbagai manuver dan cara untuk berlomba-lomba merebut hati dan simpati masyarakat untuk menentukan kedudukan mereka.

2 Transgender Thailand Mencari Pembebasan dari Dinas Wajib Militer

Kalau kita perhatikan para elit politik dalam kampanyenya, mereka saling menuding dan menyalahkan orang lain demi mencari dukungan dari masyarakat.

Pada saat ini mereka berlomba mencari pembenaran diri masing-masing dan saling mengklaim bahwa orang yang lain tidak benar dan dialah yang benar.

BRI Cetak Laba Rp 15,98 Triliun di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.308 Triliun

Hal ini tentunya sangat menggelikan dan merupakan suatu pendidikan politik yang salah dan tidak pantas untuk diteladani.

Para elit politik dan petinggi partai belum ada yang memiliki wawasan yang luas, berlapang dada, berwibawa, berjiwa besar dan bermental kepemimpinan yang baik.

Mengenal Penyakit Radang Usus, Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar Jika Dibiarkan

Hal ini tentu dapat dikategorikan bagaikan anak-anak yang bertengkar demi pembenaran diri masing-masing.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menahan emosi, amarah, cacian dan tudingan apapun terhadap dirinya tanpa menyalahkan orang lain.

Pemimpin yang baik juga tidak pernah menyatakan dirinya baik dan bagus karena yang menilai keberhasilan kita adalah orang lain dan bukan diri kita sendiri.

Seperti yang dikatakan orang bijak "berani karena benar takut karena salah", pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik", perbuatan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula" dan seperti kata pepatah " padi yang berisi akan merunduk".

Dari fenomena yang kita lihat dilapangan jelaslah bahwa pemimpin kita belum dapat benar-benar dinyatakan sebagai pemimpin yang baik (kekanak-kanakan).

Kalau hal ini terus berkepanjangan maka dapat dipastikan bahwa negara kita masih susah untuk berkembang dan maju. Semoga para elit politik dapat lebih bijak dalam melakukan berbagai hal dan bijak, dalam menentukan keputusan yang dapat memajukan dan membangun negara Indonesia, yang kita cintai bersama.

Saya mengamati mulai dari pemimpin yang rendah sampai tingkat yang paling atas belum menunjukkan apa-apa terhadap kepentingan rakyat dan tidak memberikan pendidikan politik yang benar,

Semua berlomba-lomba melakukan kegiatan yang semata-mata hanya untuk kepentingan pribadi maupun golongan. Semoga saja suatu saat nanti semuanya dapat berubah demi kepentingan dan kejayaan negara kita yang kita cintai ini.(bili_766hi@yahoo.co.id)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya