Pemilu 2009

LP Cipinang Buka Enam TPS

VIVAnews - Suasana lain tampak di Gazebo Lembaga Pemasyarakatan Narkotika, Cipinang, Jakarta, Selasa, 7 April 2009. Sekitar lima ratus narapidana memadati ruang berukuran sekitar 10 m X 7 m itu. Mereka antusias mengikuti sosialisasi pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum.

Anggota Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta, Djalaludin Hasyim, antusias membawakan materi sosialisasi. Dia menjelaskan tata cara memberikan suara dan jenis-jenis surat suara dalam pemilu 9 April nanti. "Pemilu sekarang beda dengan yang dulu, kalau dulu nyoblos sekarang nyontreng," kata Djalaluddin.

Mendengar itu, para narapidana tampak bingung. Kemudian, Djalaludin berdiri menuju papan putih dan memberi contoh cara mencontreng yang benar. "O begitu," kata narapidana serentak disertai anggukan dan tawa beberapa di antaranya.

Djalaluddin juga menyampaikan cara mencontreng yang dianggap sah yakni penandaan pada tanda gambar partai dan atau nomor urut calon atau nama calon legislator. Selanjutnya, diadakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara. Sepuluh orang narapidana diberi surat suara untuk ditandai di bilik suara.

Hasilnya, dari sepuluh surat suara yang dicontreng, sembilan di antaranya dinyatakan sah.  Satu suara tidak sah karena tidak ada tanda apapun pada kolom partai atau calon tertentu.

Salah seorang peserta simulasi, Mardiyanto, mengaku tak kesulitan dengan sistem pencontrengan. "Tapi bingung calegnya banyak banget, saya asal coret saja," katanya terkekeh.

Menurut Kepala Sie Pembinaan Napi Anak Didik Lapas Narkoba, Tribowo, penghuni lapas ada 2.845 narapidana. "Yang memiliki hak pilih 2.400," ujarnya.

Di lembaga pemasyarakatan itu akan dibuka enam Tempat Pemungutan Suara. "Dua di blok A, dua di Blok C, dan dua di Gazebo," ujarnya.

Logistik Pemilu untuk enam TPS itu sudah siap. "Besok siap diambil di kantor Kecamatan," ujarnya.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024