Prediksi

Meski Berpotensi Naik, IHSG Rawan Tekanan

VIVAnews - Euforia pemilihan legislatif yang kondusif diperkirakan tetap menjadi katalis pergerakan positif kembali indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Namun, tekanan jual akibat aksi ambil untung (profit taking) berpotensi menyertai pergerakan IHSG.

"Meski berpeluang naik, indeks tetap rawan profit taking," kata Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 14 April 2009.

Menurut Pardomuan, IHSG Rabu berpotensi melanjutkan penguatan transaksi kemarin, meski penguatan beberapa hari setelah Pemilu berpeluang terjadi profit taking. "Euforia Pemilu tetap menjadi sentimen positif," ujarnya.

Namun, dia mengakui, sentimen bursa regional tetap menjadi acuan pelaku pasar sebelum mengambil posisi, sehingga tekanan jual tetap membayangi pergerakan IHSG hari ini.

Pardomuan memproyeksikan, IHSG Rabu akan bergerak dalam rentang batas bawah (support) 1.540 dan batas atas (resistance) di 1.600.

Ikhsan, analis PT Optima Securities juga berpendapat, indeks Rabu berpeluang melanjutkan penguatan. Sentimen menguatnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan stabilnya bursa regional masih menjadi katalis penguatan indeks.

Dia memperkirakan, indeks hari ini cenderung melanjutkan tren penguatan dengan kisaran support dan resistance di level 1.550-1.630.

Pada transaksi Selasa, 14 April 2009, indeks tutup di level 1.540,40 atau terangkat 29,86 poin (1,93 persen) dari perdagangan Senin, 13 April 2009 yang berakhir menguat 74,65 poin (5,09 persen) ke posisi 1.540,40.

Bursa Asia, saat IHSG tutup bergerak variatif. Hang Seng Index menguat 678,75 poin atau 4,55 persen ke posisi 15.580,16, Nikkei 225 turun 81,75 poin (0,92 persen) ke level 8.842,68, dan Straits Times Singapura terkoreksi 1,22 poin atau 0,07 persen menjadi 1.875,55.

Sedangkan di bursa Wall Street pada perdagangan Selasa sore waktu New York atau Rabu dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 137,63 poin atau 1,71 persen ke level 7.920,18. Indeks Nasdaq turun 27,59 poin atau 1,67 persen menjadi 1.625,72 dan S&P 500 terkoreksi 17,23 poin atau 2,01 persen di posisi 841,50.

 
Rekomendasi Saham
Pardomuan menyarankan, akumulasi terbatas (buy on weakness) saham infrastruktur dan perbankan yang masih berfundamental menjanjikan, seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Sedang Ikhsan merekomendasikan, akumulasi saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), TLKM, PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).

Semua saham itu, kata dia, secara fundamental dan teknis berpeluang diburu pelaku pasar modal.

Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum
Syifa Hadju

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Menurut Syifa Hadju, setiap orang dalam sebuah hubungan pasti akan belajar menerima kekurangan pasangan masing-masing.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024