VIVAnews - PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) mengincar kontrak sebesar US$ 400 juta sepanjang 2009. Kontribusi terbesar diproyeksi berasal dari pemesanan alat berat dari PT Thiess Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal.
"Penjualan alat berat (giant equipment) kepada Thiess dan KPC diproyeksi mencapai US$ 300 juta," kata Direktur Utama, Hexindo, Manuntun Situmorang di Hotel Intercontinental Mid Plaza, Jakarta, Rabu 15 April 2009.
Dia mengatakan, pihaknya telah memperoleh banyak penawaran untuk tender. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut karena krisis ekonomi menyebabkan klien perseroan sulit memperoleh pendanaan perbankan.
Meski demikian, Manuntun menambahkan, pihaknya optimistis dapat meraih kontrak tersebut, karena prospek usaha perusahaan pertambangan di Kalimantan mulai membaik.
Dia menambahkan, perseroan berniat membagi dividen sebesar 35-40 persen dari total laba 2008, atau maksimal sekitar Rp 88 miliar. "Dividen itu merupakan aturan dari Bapepam-LK, sesuai prospektus IPO (initial public offering) kami," tutur Manuntun.
Manuntun mengungkapkan, sepanjang 2009, laba bersih diprediksi turun hingga 60 persen menjadi Rp 88 miliar dibanding sebelumnya Rp 220 miliar. Sementara itu, penjualan diperkirakan mencapai Rp 2,2 triliun, turun 18,5 persen dibanding 2008 sebesar Rp 2,7 triliun.
Dia mengatakan, penurunan laba bersih disebabkan marjin penjualan alat berat yang sebelumnya tinggi menjadi turun. Selain itu, biaya bunga diperkirakan naik. "Walau penjualan tidak turun tajam, laba bersih tergerus karena kenaikan beban itu," tutur dia.
Manuntun menjelaskan, tahun ini pihaknya menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 15-20 miliar untuk pengerjaan proyek Newmont di Nusa Tenggara. Dananya akan dipenuhi dari pinjaman Bank of Tokyo-Mitsubishi.
Selain itu, Manuntun mengungkapkan, Hexindo masih memiliki plafon pinjaman US$ 35 juta dari bank yang sama. Pinjaman tersebut merupakan pinjaman bergulir (roll over) satu tahun. Bunganya sekitar SIBOR + 0,5 persen.
"Plafon sudah dicairkan sekitar US$ 5 juta," katanya.