Risiko Phenylpropanolamine

Bahan Berbahaya itu Ada di Obat Pelangsing

VIVAnews - Badan Pengawas Obat dan Makanan merilis, penggunaan phenylpropanolamine (PPA) ditemukan dalam dosis besar dalam obat pelangsing. Padahal, penggunaan PPA dalam dosis besar dapat menyebabkan hipertensi dan pendarahan otak. 

Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Husniah Rubiana Thamrin Akib, kandungan obat pelangsing yang beredar di negara barat, menurut mencapai 150 mg. 

"Jumlahnya sangat tinggi dibandingkan dengan jumlah yang diizinkan dalam produk obat di Indonesia 15 mg per dosis takaran," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Percetakan Negara, Jakarta, Kamis 16 April 2009.

Husniah menjelaskan, November 2000, Badan Pengawas Makanan dan Obat AS (US FDA) menarik obat yang mengandung PPA. US FDA menarik obat pelangsing dengan takaran 150 mg PPA di dalamnya setelah ada laporan kematian akibat penggunaan obat pelangsing. Hal ini diikuti negara lain seperti Inggris, Malaysia, dan Singapura. 

Menurut dia, jumlah dosis PPA di Indonesia masih jauh lebih kecil dibandingkan jumlah asupan yang diperbolehkan negara lain, seperti Inggris. Badan Pengawas Makanan setempat menetapkan dosis PPA hingga 100 mg per hari.

"Di Indonesia, PPA hanya diizinkan sebagai obat menghilangkan gejala hidung tersumbat dalam obat flu dan obat batuk. Tidak pernah disetujui sebagai obat pelangsing," ujarnya.

BPOM menetapkan beberapa ketentuan bagi produsen yang menggunakan PPA dan penggantinya pseudoephedrin. Produsen obat harus mencantumkan dosis dalam kemasan maksimal 15 mg per takaran. 

Kedua, bahan tersebut dapat memicu naiknya tekanan darah kepada pemakainya atau memperparah bagi penderita hipertensi. Salah satu terparah akibat asupan PPA adalah pendarahan otak. "Bila ada yang menggunakan di atas ketentuan 15 mg per takaran akan dihentikan," katanya.  

Penggunaan PPA juga tidak diperbolehkan bagi produk obat batuk dan obat flu bagi anak usia enam tahun ke bawah.

Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto
Foto: Istimewa

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

Setelah melalui berbagai proses yang panjang, Sasya Livisya menyampaikan pentingnya hate comment dalam setiap konten yang diposting di sosial media.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024