Privatisasi Mandiri Butuh Waktu Lama

VIVAnews - Harapan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menambah jumlah saham yang dilepas ke publik hingga 40 persen tampaknya masih butuh waktu panjang. Pasalnya rencana itu harus memperoleh persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

"Yang namanya privatisasi harus dapat persetujuan DPR," kata Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis, 16 April 2009.

Menurut Sofyan, rencana privatisasi berupa penambahan pelepasan saham Mandiri bukan prioritas pada tahun ini. Bahkan hal itu tidak masuk dalam agenda kementerian dan bukan termasuk kategori prioritas tinggi.

Sofyan mengakui, pelepasan saham Mandiri hingga 40 persen akan memperoleh keringanan pajak. Namun bagi perusahaan milik negara, besar kecilnya pembayaran pajak kepada pemerintah tidak ada bedanya.

Direktur Utama Bank Mandiri Agus Marto Wardojo memperkirakan, Bank Mandiri bisa memperoleh tambahan keuntungan sebesar Rp 400 miliar jika saham yang beredar di publik mencapai 40 persen. Saat ini saham Mandiri yang beredar di masyarakat baru 33 persen.

Aura Kasih Vakum dari Instagram, Netizen Spekulasi Ingin Nikah sampai Terlibat Korupsi Timah
Hotman Paris

Hotman Paris Sindir Kubu Amin dan Ganjar: Jangan Nangis Kalau Kalah

Anggota Tim Hukum Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea kembali menyindir kubu pasangan Anies-Muhaimin dan Pasangan Ganjar-Mahfud terkait sengketa Pilpres di MK.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024