Biayai Proyek Telkom

Bahana Terbitkan Reksa Dana Terbatas

VIVAnews – PT Bahana TCW Investment Management kembali menerbitkan produk private equity fund dalam bentuk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) Bahana BUMN Fund I senilai Rp 200 miliar. Produk tersebut menawarkan imbal hasil minimal 11 persen.

Untuk RDPT kali ini, Bahana bakal membiayai proyek tiga perusahaan yang bernaung di bawah kelompok usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yaitu PT Finnet Indonesia, PT Multimedia Nusantara, dan PT Sigma Citra Caraka.

“Investasi ini menarik karena risiko menengah dan bernaung di bawah kelompok usaha perusahaan telekomunikasi yang kuat,” ujar Direktur Bahana TCW Investment Management, Edward P Lubis, usai peluncuran RDPT BUMN I di kantor Kementerian Badan  Usaha Milik Negara (BUMN), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat 17 April 2009.

Pada tahap awal, Bahana BUMN Fund I menargetkan dana investasi sebesar Rp 200 miliar dari total RDPT BUMN Fund yang digagas kementerian BUMN senilai Rp 1 triliun. Produk kali ini menargetkan investasi dengan jangka waktu 3-5 tahun dan investasinya dapat berupa portofolio efek baik saham maupun surat utang.

Edward mengatakan, pihaknya bakal menyasar calon investor yang berasal dari investor institusi terutama yayasan, dana pensiun, dan perusahaan asuransi. Kalangan tersebut dipilih karena dianggap memiliki tingkat pengetahuan investasi yang lebih baik dibandingkan investor ritel.

Untuk saat ini, sudah ada dua investor yang telah menanamkan investasi dari RDPT tersebut yaitu Yayasan Kesehatan Telkom Rp 86 miliar dan kelompok Bahana Rp 6 miliar. “Kami memahami RDPT ini merupakan produk investasi baru sehingga jumlah investasi yang masuk sedikit lambat,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Biro Pengelolaan Investasi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Djoko Hendratto, mengatakan, produk RDPT yang dikeluarkan Bahana menunjukkan bahwa pasar modal saat ini sudah bisa menyentuh sektor riil secara langsung.

Bapepam-LK, dia melanjutkan, tidak membedakan apakah RDPT tersebut ditujukan untuk membiayai sektor riil atau tidak. Pihaknya hanya melihat bahwa produk tersebut dibuat sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan otoritas pasar modal tersebut.

Meyakini Kebangkitan Marc Marquez di MotoGP Spanyol 2024
Antrean penumpang di area baggage drop Terminal 3, Bandara Soetta, Tangerang

Puncak Arus Balik Lebaran 2024 di Bandara Soetta Mulai Menurun

Pergerakan penumpang pada puncak arus balik Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024 yang terjadi pada Senin, 15 April 2024 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, nyatanya mengal

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024