Limbah Perusahaan Obat Cemari Air Minum AS

VIVAnews - Limbah pabrik di Amerika Serikat (AS), termasuk dari perusahaan obat terkemuka, diketahui telah mencemari jaringan air minum AS.

Jokowi Adakan Buka Puasa Bersama Menteri di Istana

Berdasarkan investigasi yang dilakukan kantor berita Associated Press - yang dirilis Minggu, 19 April 2009 - pabrik-pabrik tersebut mengeluarkan sedikitnya 271 juta pon (sekitar 135 ribu ton) limbah dari bahan obat ke saluran air yang digunakan untuk air minum.

Ratusan bahan obat aktif digunakan dalam berbagai proses produksi, termasuk dalam pembuatan obat. Sebagai contoh, lithium digunakan untuk membuat keramik dan menyebabkan gangguan bipolar; nitroglycerin adalah obat untuk jantung, tetapi digunakan juga untuk membuat bahan peledak. Sedangkan tembaga bisa digunakan untuk membuat berbagai produk, mulai dari pipa hingga alat kontrasepsi.

Pejabat industri dan pemerintah federal mengatakan, mereka tidak tahu tingkat bahan obat yang dikeluarkan oleh pabrik-pabrik di AS karena mereka tidak melacaknya sebagai obat. Namun, sebuah analis dari rekaman federal pada 20 tahun lalu menemukan bahwa, pemerintah tanpa sengaja menyimpan beberapa data, sehingga secara sekilas bisa menggarisbawahi bahwa pabrik-pabrik AS menghasilkan limbah obat.

Sebagai bagian dari investigasi tentang konsentrasi bahan obat dalam air minum yang disebut "PharmaWater", AP mengidentifikasi 22 senyawa yang digolongkan dalam dua bagian. United States Environmental Protection Agency (EPA) memonitor mereka sebagai bahan kimia industri yang dibuang ke sungai, danau, dan pembuangan air di bawah hukum polusi federal. Sedangkan Food and Drug Administration (FDA) mengklasifikasikan mereka sebagai bahan obat aktif.

Data tersebut tidak secara detail menunjukkan berapa banyak dari 271 juta pon yang dikeluarkan oleh produsen obat, dan dari perusahaan lain. Data tersebut juga belum sempurna karena data penelitian dari pemerintah federal masih terbatas. (AP)

Bea Cukai musnahkan ratusan ballpress pakaian bekas

Bea Cukai Musnahkan Pakaian Bekas Bernilai Ratusan Juta di Yogyakarta

Bea Cukai Yogyakarta musnahkan ratusan ballpress pakaian bekas hasil penindakan di salah satu gudang PT KOOC Kreasi.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024