Pasar Lebih Condong ke SBY Ketimbang Mega


VIVAnews - Kalangan analis bursa saham berharap koalisi yang tengah digagas oleh partai politik akan menghasilkan satu sosok calon presiden yang pro pasar.

Felix Sindhunata, analis pasar dari sekuritas asing mengatakan dari hasil analisis dan pendapat yang disampaikan oleh para analis asing menunjukkan bahwa mereka berharap capres terpilih adalah yang pro pasar.

"Waktu Susilo Bambang Yudhoyono naik pada Pemilu 2004, pasar merespons positif," ujarnya saat dihubungi VIVAnews pada Selasa pagi ini, 21 April 2009. Begitupun ketika Partai Demokrat menang, pasar juga merespons positif.

Alasan Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23

Indeks harga saham gabungan dan kurs rupiah cepat membaik. Saat ini, indeks harga saham terus melejit hingga 1.700. Kurs rupiah juga ada kecenderungan menguat dan saat ini diperdagangkan di kisaran Rp 10.800 per US$.

"Nanti, jika SBY terpilih lagi, saya optimistis pasar bakal merespons lebih positif lagi," ujarnya. "Kalau Megawati yang terpilih, ehm ... mungkin positif juga, tetapi respons pasar tidak akan sebagus jika SBY terpilih."

Felix menjelaskan pasar menyambut positif kemenangan partai Demokrat lantaran sosok yang berada dibalik partai itu. SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, sekaligus Presiden Republik Indonesia terbukti berhasil memenuhi dua pilar harapan investor sepanjang lima tahun masa pemerintahannya.

"Dua pilar itu adalah stabilitas politik dan keamanan," kata dia. Karena dua pilar tersebut bisa berjalan dengan baik, maka pelaku pasar dan dunia usaha bisa fokus menggenjot pertumbuhan ekonomi. "Mereka tidak lagi cemas dengan keadaan politik dan keamanan."

Saat ini, partai-partai tengah menggagas koalisi untuk persiapan pemilihan calon presiden pada Juli mendatang. Dua kubu yang terlihat mencolok menjajaki koalisi adalah kubu Partai Demokrat di satu sisi berhadapan dengan kubu PDIP.

Kubu Partai Demokrat yang menjagokan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono tengah menjajaki koalisi dengan Golkar, PKS, PAN dan PKB. Sedangkan, kubu PDIP yang dipimpin Megawati Soekarnoputri diperkirakan bakal berkoalisi dengan Partai Gerindra dan Hanura.

Tegas, Ustaz Khalid Basalamah Sebut Anak Perempuan Tak Boleh Beri Nafkah Ke Ayahnya Jika...
Prabowo-Gibran pantau quick count di Istora Senayan, Jakarta,  Rabu (14/02/24)

KPU Sebut Tak Ada Lagi Lembaga Peradilan Bisa Batalkan Kemenangan Prabowo

KPU akan menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih periode 2024-2029.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024