Pungutan Hakim

"Budaya Menjamu Atasan Masih Kental Di MA"

VIVAnews - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai pungutan-pungutan yang ditarik Mahkamah Agung membuat hakim di daerah mencari penghasilan tambahan dari sana-sini.

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan

"Pungutan-pungutan, padahal hakim daerah belum tentu punya uang," kata Anggota Badan Pekerja ICW, Illian Deta Arta Sari, Rabu 22 April 2009. Ilin menanggapi keluhan hakim di sejumlah daerah tentang adanya pungutan yang besarannya Rp 1 juta untuk membiayai turnamen tenis warga pengadilan. Selain itu, Mahkamah juga memungut Rp 30 juta tiap pengadilan negeri.

Menurutnya, masih ada pungutan selain tenis yang dibebankan kepada hakim daerah. Diantaranya, kata dia, biaya operasional para petinggi dari Mahkamah Agung saat berkunjung ke daerah. Padahal, wakil Mahkamah Agung yang datang ke daerah sudah mengantongi biaya transportasi dari pusat. Namun, kata Ilin, pengadilan daerah tetap harus memberi juga.

"MA bisa saja mengatakan itu sumbangan sukarela. Tapi, di MA itu kan masih kental dengan budaya menjamu atasan, sowan, dan sawer ke atasan," kata dia. Jika tidak memberi, bukan tidak mungkin hakim atau pengadilan di daerah dikucilkan. "Atau sanksi moral lainnya."

Endrick

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick

Pelatih Timnas Brasil, Dorival Junior senang dengan keberhasilan Endrick mencetak gol saat bermain imbang 3-3 dengan Timnas Spanyol dalam pertandingan uji coba, kemarin.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024