VIVAnews - Situasi politik yang memanas seiring pecah kongsi Partai Golkar dan Partai Demokrat dapat memberikan sinyal bagi investor untuk merealisasikan keuntungan jangka pendek.
Situasi itu pula yang kini terjadi di pasar saham domestik. Setelah dibuka melemah pada awal transaksi hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melanjutkan penurunan hingga ke level 1.606 atau terkoreksi 8,3 poin (0,52 persen) hingga pukul 10.45 WIB.
Pemodal cenderung melepas sebagian saham yang dimilikinya untuk meraih keuntungan dari kenaikan yang terjadi selama beberapa hari terakhir.
"Kondisi saat ini merupakan dinamika politik, tapi bisa diambil sebagai sinyal untuk take profit," kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Grup, Mirza Adityaswara di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis 23 April 2009.
Untuk itu, dia menyarankan investor untuk mencermati kondisi pasar saat ini.
Menurut dia, situasi politik sudah terbiasa berfluktuasi, bahkan pasar pernah mengalami kondisi yang lebih buruk.
Sementara itu, Direktur PT CIMB-GK Securities Indonesia, William Henley, dalam riset pasar hari ini mengatakan, berita pecahnya koalisi Partai Golkar dan Partai Demokrat membuat sentimen pasar berubah cepat pada transaksi Rabu 22 April 2009.
"Karena perkembangan politik terbaru tersebut, kami memprediksi IHSG hari ini masih berpeluang melanjutkan koreksi," kata dia.
Apalagi, pada perdagangan pagi, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS. IHSG akan menguji support 1.600 dengan resistance 1.638.
Indikator moving average convergence divergence (MACD) mulai menunjukkan sinyal awal bearish. Meski demikian, standard error channel periode 34 masih merekam tren naik IHSG dengan kemiringan +12,2, yang diikuti dengan gerakan naik dari garis linear regresi volume.
Secara teknikal, chaikin berpotensi terkoreksi 9,68 persen ke 0,28. Sementara itu, money flow memotong turun garis perbatasan jenuh beli (overbought), atau cenderung ke 66,7 dari sebelumnya 74,6.
"Hal ini membuat indeks berpotensi untuk tergerus dengan perlawanan awal yang seharusnya terlihat pada 1.567,3," ujarnya.