VIVANEWS – Setelah Ikut terlibat dalam pembiayaan proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt, Bank Pembangunan Daerah (BPD) kini mengincar pembiayaan untuk proyek air bersih dan sanitasi.
“Kami bahagia diberikan kesempatan ikut terlibat membangun daerah, yang jelas (proyek lain yang diincar) menyangkut kebutuhan dasar selain listrik,” kata Ketua Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) Winny Erwinda Hasan usai penandatanganan perjanjain kredit pendanaan 13 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 10 ribu megawatt, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jalan Wahidin, Jakarta, Jumat, 24 April 2009.
Winny mengungkapkan, keseriusan BPD terlibat dalam pembiayaan proyek air terlihat dari upaya negosiasi yang sedang berlangsung. Namun diakui, pembiayaan untuk proyek baru ini berbeda dengan pembangkit listrik dikarenakan pengelola air bersih di seluruh Indonesia jumlahnya mencapai 300 perusahaan.
Winny menambahkan, Asosiasi juga memerlukan suatu standar perbankan untuk pola pembiayaan untuk proyek tersebut. Saat ini, dia melanjutkan, Departemen Keuangan sedang menggodok hal itu karena skema penjaminan pembiayaan untuk proyek air bersih dan sanitasi kemungkinan akan dibagi dengan daerah. “Berapa porsinya masih dibahas,” kata dia.
Mengenai pembiayaan proyek transportasi massal di ibukota, Bank DKI malah mempertanyakan keberlanjutan proyek tersebut. Sebab, seluruh BPD pada prinsipnya akan ikut terlibat membiayai sebuah proyek jika diangap visible sesuai dengan standar risk management yang ada. “Dulu kan direncanakan sindikasi, tapi kan PT Mass Rapid Transit (MRT) sendiri belum lahir atau barangkali belum jadi,” ujar dia.
ODGJ Ngamuk di Cengkareng Mau Tikam Kakanya Sendiri, Ternyata Kabur dari Dinsos
Seorang pria berinisial A yang merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, mengamuk hingga nyaris menikam keluarganya sendiri. Untung
