Pendaftaran Obligasi di Bursa Rp 11 Triliun

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menerima pendaftaran penerbitan obligasi senilai Rp 11 triliun selama semester I-2009. Pada periode Mei-Juni 2009, otoritas bursa mencatat empat obligasi yang akan diterbitkan senilai Rp 5 triliun.

Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah, mengatakan, otoritas bursa menerima pengajuan rencana penerbitan obligasi dari empat perusahaan, yakni PT Pegadaian senilai Rp 1,5 triliun, PT Medco Energi Internasional Tbk (Rp 1 triliun), PT Bank Ekspor Indonesia (Rp 1,5 triliun), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Rp 1 triliun).

"Semua obligasi itu akan diterbitkan dalam waktu dekat," kata dia di gedung bursa efek, Jakarta, akhir pekan lalu.

Erry menambahkan, nilai maksimal obligasi Indofood bisa mencapai Rp 1,5 triliun. "Tapi, mereka mengajukan obligasi konvensional Rp 1 triliun," tutur dia.

Direktur Pencatatan BEI, Eddy Sugito, menambahkan, otoritas bursa juga telah bertemu manajemen Bank Ekspor awal pekan lalu untuk membicarakan rencana penerbitan obligasi tersebut.

"Obligasi Bank Ekspor hanya terdiri atas obligasi konvensional," katanya.

Sementara itu, PT Bank Jabar Banten juga sedang menyiapkan obligasi sebesar Rp 1,5 triliun. Perusahaan telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai pelaksana penjamin emisi (underwriter) bersama dua perusahaan efek lain.

"Kami berharap obligasi bisa terealisasi pada Juni 2009," kata Direktur Mandiri Sekuritas, Kartika Wirjoarmodjo, beberapa waktu lalu.

Bila memperhitungkan obligasi Bank Jabar, penerbitan obligasi semester I-2009 akan menjadi Rp 12,5 triliun.

Ungkit Panasnya Debat di Pilpres 2024, Prabowo: Tapi Kita Tetap Satu Keluarga

Berdasarkan catatan VIVAnews, beberapa obligasi di antaranya dalam proses pencatatan (listing) di BEI. Obligasi itu adalah PT Astra Sedaya Finance (Rp 600 miliar), PT Matahari Putra Prima Tbk (Rp 300 miliar), PT Danareksa (Rp 200 miliar), dan PT Federal International Finance (Rp 600 miliar).

Selain itu, PT Adira Dinamika Multifinance menerbitkan obligasi Rp 600 miliar, PT Indomobil Finance Indonesia (Rp 500 miliar), dan PT Summit Oto Finance (Rp 300 miliar).

Obligasi yang masih pada masa pembentukan harga (book building) adalah PT Apexindo Pratama Duta Tbk (Rp 900 miliar), PT Berlian Laju Tanker Tbk (Rp 500 miliar), dan PT Bank Tabungan Negara (Rp 1,5 triliun).

Rp 15 triliun Hingga Akhir Tahun
Pada rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP), otoritas bursa menargetkan penerbitan obligasi hingga Rp 15 triliun selama 2009.

Sebelumnya, Direktur Perdagangan Fixed Income dan Derivatif, Keanggotaan, dan Partisipan BEI, Guntur Pasaribu, mengatakan, pasar obligasi korporasi yang jatuh tempo sepanjang 2009 mencapai Rp 13 triliun.

Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 8,8 triliun akan jatuh tempo pada semester I-2009 dan didominasi oleh perusahaan pembiayaan (multifinance) serta sektor industri.

Direktur Keuangan Medco Energi Internasional, Cyril Nurhadi, mengatakan, dana hasil penerbitan obligasi perusahaan akan dialokasikan untuk membayar utang obligasi sebesar Rp 1,32 triliun yang berjatuh tempo Juli 2009.

"Kami akan menggunakan laporan keuangan 2008, sehingga obligasi diharapkan diterbitkan sebelum Juli," kata dia pada jumpa pers perseroan di gedung Graha Niaga, belum lama ini.

Mengerikan, Ini 9 Bahaya Vape Liquid Ganja yang Perlu Diketahui
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor mengalami kemacetan lalu lintas di Tol Dalam Kota dan Jalan MT Haryono, Pancoran, Jakarta, Senin (18/5/2020).

8 Negara dengan Penurunan Tercepat di Asia

Seringkali, negara di Asia mengalami fluktuasi yang signifikan dalam berbagai indikator kunci seperti pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan stabilitas politik.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024