Cegah Flu Babi, DKI Distribusikan Tamiflu

VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendistribusikan tamiflu ke sejumlah puskesmas di Ibu Kota. Obat antivirus itu digunakan untuk mencegah flu babi sedini mungkin.

Tamiflu adalah obat yang juga digunakan untuk menangani pasien dengan gejala flu burung. "Karena virus flu babi diduga adalah mutasi dari virus flu burung H5N1," kata Humas Dinas Kesehatan DKI, Tini Suryanti, Senin 27 April 2009.

Seperti pada kasus penanganan flu burung, tamiflu akan diberikan segera kepada pasien yang memiliki gejala flu babi. Sebab pemberian tamiflu sebelum 48 jam kepada penderita sangat efektif untuk membunuh virus mematikan tersebut.

Menurut Tini, gejala flu yang tengah mewabah di Meksiko mirip dengan influensa biasa. Penderita biasanya mengalami demam 39-40 derajat celcius selama 1-2 hari, tenggorokan sakit dan pilek yang
tak kunjung sembuh. Tentu saja gejala itu diikuti riwayat kontak dengan hewan babi atau penderita flu babi.

Flu babi diakibatkan virus flu yang merupakan kombinasi material genetik dari babi, burung, dan manusia. Efeknya lebih ganas daripada virus flu burung. Bahkan badan kesehatan dunia WHO telah memperingatkan flu babi berpotensi menjadi pandemi dunia.

Di Meksiko, sedikitnya 1.324 orang terjangkit virus flu babi dalam dua pekan terakhir. Sebanyak, 81 di antaranya tewas. Bahkan flu mematikan ini mulai merambah ke kawasan Amerika.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024