Koalisi Besar Enam Partai

Golkar: Harus Ada Kompromi

VIVAnews - Rencana duet Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla dengan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, terus bergulir. Di sisi lain, hingga kini Golkar belum juga menentukan siapa calon pendamping Jusuf Kalla.

"Kami mengharapkan bahwa nanti akan ada pertemuan pimpinan-pimpinan partai politik," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Soemarsono, saat jumpa pers di di Kantor Pusat Golkar II, Jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 29 April 2009.

Pernyataan ini disampaikan Soemarsono usai bertemu dengan tim dari Hanura. Tim Hanura diwakili Sekretaris Jenderal, Jus Usman, dan salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat, Fahrur Razi.

Sebelum bertemu dengan Hanura, Golkar sudah beberapa kali menjali komunikasi politik dengan beberapa partai. Terakhir pada Selasa (28/4) kemarin, Golkar sudah bertemu dengan PDI Perjuangan, PPP, PAN, Gerindra, dan Hanura, untuk membicarakan satu nama pasangan kandidat capres-cawapres.

Tetapi rupanya ada sinyal lain dari Golkar dari hasil pertemuan kemarin. Menurut Soemarsono, Golkar sangat menghargai hasil keputusan tertinggi partai lain yang sudah mengusung calon presiden masing-masing.

"Bu Mega dari partainya juga diajukan sebagai capres (PDIP). Pak JK juga sudah diusung Golkar sebagai capres. Pak Prabowo juga dari partainya dicalonkan sebagai capres (Gerindra). Ini harus ada kompromi untuk kepentingan bangsa yang lebih besar," kata Soemarsono.

Apa yang dimaksud Soemarsono soal kompromi itu? Dia tidak menjelaskan lebih jauh. "Isi kompromi juga bukan untuk kepentingan publik," kata dia.

Pertemuan enam partai itu disebut sebagai rencana membentuk koalisi besar. Pramono menegaskan bahwa koalisi besar itu dibentuk dalam rangka untuk membentuk pemerintahan yang stabil. "Tapi siapa-siapanya saja yang masuk dalam koalisi itu, itu juga belum stabil," ujar Soemarsono.

Soemarsono menekankan kembali bahwa pembentukan koalisi besar itu bukan khusus untuk melawan Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono. "Jadi, koalisi besar itu tidak ada untuk melawan siapa-siapa," kata dia.

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan
Petugas yang mengawal Anies dan Keluarga selama Pilpres 2024 berpamitan

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Tugas tim pengawal yang melekat pada Anies Baswedan selaku Capres 2024 nomor urut 01 telah selesai dan mereka telah berpamitan kepada Anies dan Keluarga.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024