Laba Telkom Melorot 1Triliun
VIVAnews - Sejak diberlakukan beleid 1 April 2008, operator-operator mengalami masa yang berat.
Hal itu ditandai dengan turunnya pendapatan secara signifikan. Telkom adalah salah satu operator yang melaporkan labanya menurun hingga Rp 1 triliun.
Namun demikian, Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah menganggapnya sebagai sebuah fase yang memang harus dilalui para operator. "Telkom mengalami penurunan laba hingga satu triliun rupiah sejak turunnya tarif interkoneksi," katanya.
"Bila laba operator turun, itu tak aneh. Kita ini sedang dalam tahap transformasi, mencari keseimbangan baru dalam pasar. Saya yakin operator-operator tetap bisa bertahan."
Sama halnya dengan industri lain, menurut Rinaldi, bisnis telekomunikasi pun demikian, tidak selalu mengalami pertumbuhan, apalagi labanya.
Kendati demikian, Telkom tetap optimistis penurunan keuntungan tersebut memberikan hikmah tersendiri untuk Telkom.
"Industri tetap akan menguntungkan (profitable), sebelum dan sesudah beleid. Kalau ada penurunan, itu merupakan salah satu stage, atau short time challenge, Pasti akan baik untuk masa depan jangka panjang yang sehat," ujar Rinaldi.
Di tempat yang sama, Sekjen Asosiasi Telekomunikasi Seluler (ATSI) Dian Sisworini mengatakan, untuk mencegah penurunan laba ini lebih lanjut, sebaiknya turunnya tarif perlu dikaji ulang.
Menurutnya, biaya per menit jangan sampai melampaui revenue per menit. "Kalau demikian, profitabilitas bisa-bisa tidak ada," katanya.