Tokoh Aktivis HAM Bertemu

Tolak Capres Pelanggar HAM

VIVAnews -  Keluarga korban pelanggaran HAM dan aktivis HAM yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Demokrasi berkampanye untuk tidak memilih calon presiden dan calon wakil presiden yang mereka nilai masih tersangkut kasus pelanggaran HAM.

Mereka berkumpul di Graha Bhakti Budaya, Cikini, Jakara Pusat, siang ini, Kamis 30 April 2009. Mereka yang hadir di sana, antara lain Sumarsih; ibu korban penembakan kasus Semanggi, BR Nurma Irawan (Wawan), Tuti Koto; perwakilan keluagr korban penculikan 1997, dan Suciwati, istri mendiang aktivis HAM, Munir. Selain itu sejumlah korban pelanggaran HAM juga hadir di sana.

Forum itu juga dihadiri tokoh nasional, Gunawan Muhammad dan Faisal Basri, sebagai pembicara.

Pada kesempatan itu, Sumarsih, bilang sangat prihatin dengan koalisi-koalisi yang digalang partai peserta pemilu 2009. Menurut dia, koalisi yang dibangun justru ada yang melukai hati rakyat, terutama  keluarga korban pelanggaran HAM.

“Bagi kami keluarga korban pelanggaran HAM prihatin,” kata Sumarsi seraya menyebut beberapa petinggi partai masih tersangkut kasus pelanggaran HAM berat. “Kami akan berjuang mengkampanyekan agar rakyat tidak memilih capres dan cawapres yang melakukan pelanggaran HAM.”

Hal yang sama diungkapkan Tuti Koto. Dia mengimbau agar masyarakat cermat sebelum memilih calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan presiden Juli 2009. Dia juga menyebut salah satu petinggi partai sebagai dalang penculikan anaknya. “Dia bersalah dalam kasus penculikan anak saya.”

Suciwati juga menyebut perpolitikan di Indonesia sekarang ini menyedikan.

Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne
Nassar

Berduka Atas Meninggalnya Ayah Nassar, Inul Daratista Beri Doa Terbaik

Rekan-rekan artis Nassar ikut merasa berduka, salah satunya adalah Inul Daratista.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024