Larangan Impor Daging Babi

Industri Olahan Aman, Beralih ke Daging Lain

VIVAnews - Pemerintah telah menyatakan akan menutup kran impor untuk daging dan ternak babi menyusul wabah flu babi. Dengan ditutupnya impor daging, bahan baku untuk industri pengolahan akan terkena dampaknya.

Meski demikian, Menteri Perindustrian Fahmi Idris yakin dengan ditutupnya impor daging babi tidak akan banyak berpengaruh pada industri pengolahan babi dalam negeri. "Tentunya mereka akan pindah ke daging yang lain, masih ada daging sapi, daging ayam, daging kambing. Jadi, tidak ada masalah itu," ujarnya.

Selain itu, dia menambahkan, konsumsi daging babi di Indonesia tidak sebanyak daging yang lain karena mayoritas penduduk Indonesia yang muslim. "Kebutuhan daging babi untuk industri tidak banyak jadi tidak akan berpengaruh," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan Menteri Pertanian Anton Apriyantono telah menyatakan impor daging dan ternak babi tak lama lagi akan ditutup untuk mengantisipasi masuknya wabah flu babi yang terkonsentrasi di Amerika Latin.

Selama ini, Indonesia hanya mengimpor daging babi dari Australia dan Selandia Baru tak lebih dari 230 ton dan ekspor ternak babi sebanyak 29 ribu ton.

Flu babi telah memakan korban jiwa lebih dari 150 orang di Meksiko.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode
Pemain Timnas Indonesia U-23

Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick

Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024