VIVAnews - Untuk mengantisipasi mewabahnya flu babi, Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi memutuskan menutup sementara peternakan babi di beberapa daerah.
Laporan sementara yang diterima pemerintah provinsi, terdapat sekitar 500 ekor babi yang dipelihara di sejumlah peternakan di Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman.
"Untuksementara peternakan babi ditutup dan razia rutin akan dilakukan dengan berkoordinasi dengan walikota, bupati, serta sejumlah intstansi terkait, Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan," ujar Gamawan, Jumat 1 Mei 2009.
Menurut Gubernur, wabah flu babi tidak bisa dipandang enteng karena telah menyebabkan munculnya korban jiwa di berbagai negara. Pemprov telah meminta instansi terkait melakukan langkah pencegahan dengan memperketat gerbang masuk Sumatera Barat, seperti Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur.
Ia mengatakan, pemerintah daerah berharap tidak ada lagi masyarakat Sumbar yang menernakkan babi di daerah sebelum ada perizinan peternakan yang baik. "Khusus Mentawai, kita akan berkoordinasi karena besarnya populasi babi di kabupaten tersebut," kata dia.
Gamawan meminta bantuan walikota dan bupati agar menutup peternakan babi di daerahnya masing-masing sebagai langkah pencegahan. Sejauh ini, sebagai upaya antisipasi masuknya wabah flu babi ke Sumbar, Pelabuhan Teluk Bayur telah melakukan pemeriksaan secara manual pada setiap pendatang dan awak kapal yang bersandar di pelabuhan tersebut.
Tercatat sekitar 30 persen dari kapal yang sandar di pelabuhan Teluk Bayur merupakan kapal asing. Hal serupa juga dilakukan pihak Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau. Di BIM, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat termoscan -alat pengukur suhu tubuh.
Laporan: Eri Naldi | Padang
Perjuangan Devano Danendra Bintangi Film Malam Pencabut Nyawa, Sampai Lakukan Hal Ini
Devano Danendra yang berperan sebagai Respati bercerita tentang pengalaman syuting yang dialaminya. Diakui Devano, dirinya kurang tidur selama proses syuting berlangsung.
