Wabah Flu Babi

Meksiko Tuding WHO Bertindak Lamban

VIVAnews - Pakar epidemi Meksiko menuding Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lambat merespon krisis kesehatan yang kini telah menjadi kasus flu babi di tingkat global.

Surya Paloh Sambut Baik PKS Jika Ikut Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran

Direktur Pusat Epidemiologi Nasional (NEC) Meksiko, Dokter Miguel Angel Lezana mengaku telah memperingatkan Organisasi Kesehatan Pan-Amerika (PAHO) pada 16 April mengenai kejadian luar biasa flu di Meksiko sejak 16 April.

"Namun mereka tidak merespon hingga delapan hari kemudian saat WHO menyatakan khawatir kejadian penyebaran virus itu dapat menjadi pandemi," ujar Lezana kepada Associated Press di Mexico City, Kamis 30 April 2009.

Lezana mengatakan lembaganya khawatir dengan penyebaran virus flu ini karena flu bertahan hingga sebulan setelah musim flu musiman biasanya berakhir. Sesuai prosedur, Lezana dan koleganya segera menghubungi PAHO untuk menganalisa data dan mengirim ke WHO di Jenewa.

Namun setelah empat hari, PAHO tidak memberi jawaban sehingga petugas NEC menghubungi PAHO untuk meminta keterangan dan memberi informasi tambahan.

"PAHO menyatakan sedang menelaah laporan, namun PAHO dan WHO tidak mengambil langkah apa pun hingga WHO mengumumkan kemungkinan epidemi pada 24 April, saat itu sudah lebih dari 1.000 orang diduga terinfeksi," ujar Lezana.

Hingga kini, jumlah penderita flu babi positif di Amerika Serikat (AS) telah mencapai 130 kasus. Ratusan sekolah telah ditutup untuk mencegah penularan lebih lanjut. Penyakit yang disebabkan virus influenza A/H1N! ini telah menewaskan seorang balita di Texas.

Sementara itu di Meksiko, jumlah pengidap flu babi positif telah mencapai 300 orang. Sebanyak 12 orang telah meninggal akibat virus ini. (AP)

Ilustrasi keamanan siber.

Jika Lolos Tes Ini, Keamanan Siber Bank di Indonesia Sudah Tangguh

Empat dari sepuluh bank terbesar di Indonesia menaruh kepercayaan kepada Spentera perihal keamanan siber.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024