Asia Hadapi Dampak Krisis

Bunga Pinjaman Darurat ADB Lebih Murah


VIVAnews - Bank Pembangunan Asia akan membahas berapa tingkat suku bunga untuk fasilitas pinjaman baru senilai US$ 3 miliar yang akan diberikan kepada negara-negara anggota guna menangani krisis pada 2009 - 2010.

"Dewan Gubernur belum memutuskan berapa pinjamannya," ujar Presiden ADB, Haruhiko Kuroda di Bali, 2 Mei 2009.

Menurut dia, utang senilai US$ 3 miliar merupakan bagian dari peningkatan pinjaman ADB untuk seluruh negara anggota ADB sebesar US$ 10 miliar yang akan diberikan pada 2009 - 2010.

Untuk dua tahun ke depan, ADB menambah fasilitas pinjaman yang diberikan bagi negara anggota dari semula US$ 22 miliar pada 2007 - 2008 menjadi US$ 32 miliar untuk 2009 dan 2010.

Direktur Pelaksana ADB, Rajat M Nag menjelaskan suku bunga itu akan lebih rendah dari pinjaman yang diberikan ADB selama ini sebesar suku bunga antar bank London (LIBOR) + 4 persen.

"Dalam dua pekan ke depan akan dibahas," kata Rajat di tempat yang sama. 

Fasilitas pinjaman baru yang dikenal dengan sebutan Counter Support Facility (CSF) ini dirancang khusus sebagai instrumen countercyclical yang efektif guna menghadapi dampak buruk krisis.

CSF akan menyediakan pinjaman darurat lebih cepat dan murah daripada pinjaman ADB saat ini. "Saya yakin fasilitas ini disambut baik untuk membantu ekonomi yang memburuk, serta melindungi penduduk miskin dari dampak terburuk krisis."

Anindya Bakrie: Ekonomi RI Kuat Hadapi Krisis Timur Tengah

ADB memperkirakan lebih dari 60 juta orang Asia terjebak dalam kemiskinan absolut akibat krisis keuangan global pada tahun ini. Bahkan, pada tahun depan, jumlahnya diperkirakan melonjak menjadi 100 juta orang.

Gunung Ruang di Sulawesi Utara meletus (Dok BNPB)

BMKG 'Tak Berkedip Mata' Pantau Potensi Tsunami Imbas Erupsi Gunung Ruang

BMKG memanfaatkan seluruh sumber daya teknologi untuk mengawasi dan memitigasi potensi tsunami seiring peningkatan status Gunung Ruang di Sulawesi Utara (Sulut).

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024