Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan

Panglima Pemberantas Wabah Penyakit

VIVAnews - Selama 20 tahun sebelum 1997, penyakit pandemi tidak lagi menghantui dunia. Namun pada 1997, secara dramatis penyakit menular muncul lagi ke permukaan. Saat itu, Margaret Chan berada di tempat di mana dia menjadi orang yang paling berkemampuan untuk memberantas wabah penyakit mematikan.

Saat virus flu burung dan SARS menyebar di Hong Kong, Chan adalah pemimpin departemen kesehatan Hong Kong. Kini, saat dunia menyaksikan penyebaran flu babi, Dr Margaret Chan menjabat sebagai Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sejak flu babi muncul di Meksiko, Chan sibuk mengadakan pertemuan di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss, untuk berkoordinasi dan merancang tindakan untuk melawan virus A/H1N1, penyebab flu babi. 

"Dr Chan menjalankan 'pertunjukan'. Dia mengadakan briefing pagi dan malam hari. Dia yang menyetir proses ini," kata Mike Ryan, manajer pusat Operasi Kesehatan Strategis milik WHO, seperti dikutip dari laman harian The Telegraph.

Menjadi dokter bukan keinginan Chan. Perempuan kelahiran 1947 itu justru mengawali karir sebagai guru. Dia mengajar di Northcote College of Education, lalu selama satu tahun mengajarkan bahasa Inggris, geografi, matematika, dan ekonomi mikro kepada murid-murid di Queen Elizabeth Government High School.

Bukan karena jatuh cinta pada dunia kedokteran yang membuatnya belajar ilmu pengobatan, tetapi karena cintanya pada suaminya, David Chan. Ketika David meninggalkan Hong Kong dan memilih belajar di Kanada pada 1969, Chan khawatir kalau hubungan jarak jauh akan menghancurkan pernikahannya. Ibunda Chan menyarankan agar Chan mengikuti kata hatinya sendiri.

Di Kanada, David memutuskan untuk belajar ilmu kedokteran. Lagi-lagi, karena khawatir suaminya tidak akan memiliki waktu untuk melewatkan waktu bersama-sama dengan Chan, maka perempuan berambut pendek ini memutuskan untuk mendaftar di University of Western Ontario, bersama David.

Pasangan suami-istri ini kembali ke Hong Kong setelah lulus. Tidak menemukan banyak peluang untuk menerapkan ilmu pediatriknya, Chan memilih bergabung dengan departemen kesehatan. Karirnya di departemen kesehatan Hong Kong menanjak cepat.

Chan meraih gelar master dalam ilmu kesehatan masyarakat dari Singapore University. Dia lalu menimba ilmu di Harvard Business School pada 1991 melalui kursus manajemen selama tiga bulan. "Saya belajar bahwa selalu harga yang harus dibayarkan untuk setiap keputusan yang diambil. Apakah kita mengeluarkan atau tidak mengeluarkan kebijakan tentang kesehatan, keduanya akan mempengaruhi industri dan masyarakat," kata Chan.

Di tengah merebaknya flu babi saat ini, Chan mengatakan, "Ada harga yang harus dibayarkan untuk melakukan persiapan menghadapi penyebaran flu babi, tetapi ada harga yang lebih besar kalau tidak melakukannya."

Eks Sespri Sekjen Ungkap BAP KPK Bocor ke Pejabat Kementan

Chan resmi menjadi direktur WHO pada 4 Januari 2007, dan akan menjabat hingga 2012. Tak bisa dipungkiri, berbekal dua pengalaman memberantas flu burung dan SARS, Chan menjadi orang yang mampu mengatasi penyebaran flu babi yang tengah terjadi.

Pemkot Tangsel rapikan kabel fiber optik yang semrawut

Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turun tangan langsung dalam melakukan imbauan dan penindakan semrawutnya kabel fiber optik.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024