Antasari Azhar Dinonaktifkan

Pimpinan KPK Minta Pegawai Tetap Profesional

VIVAnews - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi meminta kepada seluruh pegawainya tidak terpengaruh dengan penonaktifan Antasari Azhar. Para pegawai diminta tetap bekerja secara profesional.

Permintaan ini disampaikan empat pimpinan KPK saat bertemu dengan seluruh pegawai pagi tadi. "Empat pimpinan memberikan pengarahan kepada pegawai untuk tetap bekerja keras dan profesional," kata juru bicara KPK, Johan Budi SP, di Gedung KPK, Jakarta, Senin 4 Mei 2009.

Pegawai fungsional dan struktural KPK dikumpulkan di auditorium KPK sejak pukul 09.00 hingga 10.30. Dalam rapat besar itu dihadiri empat pimpinan KPK, Chandra M Hamzah, Bibit Samad Rianto, Haryono Umar, dan M Jasin.

Seperti diketahui, KPK menonaktifkan Antasari pada Jumat lalu. Tugas Antasari sebagai Ketua KPK akan dikerjakan bergantian oleh empat komisioner lainnya.

Antasari dinonaktifkan karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Sementara ini, KPK berpegang pada surat panggilan Markas Besar Kepolisian yang menyatakan Antasari sebagai saksi. Sementara Jaksa Agung Muda bidang Intelijen Wisnu Subroto telah menyatakan Antasari sebagai tersangka.

Dalam kasus ini, polisi telah menangkap sembilan pelaku yang diduga eksekutor pembunuhan. Polisi juga telah menangkap Komisaris Utama Harian Merdeka, Sigid Haryo Wibisono. Menurut Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Susno Duadji, dua tersangka pembunuh Nasrudin.

Saudi Arabia Permits All Types of Visas to Perform Umrah
Sosok mayat bayi baru lahir ditemukan mengambang di Kali Kanal Banjir Barat, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus) oleh petugas saat sedang menjaring sampah di kali.

Kasus Temuan Mayat Bayi Tanah Abang, Polisi Tangkap Orang Tua

Sosok mayat bayi baru lahir ditemukan mengambang di Kali Kanal Banjir Barat, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus).

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024