BI: Fluktuasi Rupiah Penentu BI Rate

VIVAnews - Gejolak nilai tukar rupiah akan menjadi penentu dalam penetapan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) yang akan dibahas dalam Rapat Dewan Kamis 6 November 2008.

"Ya (pengaruhnya) besar, karena sekarang hanya pada nilai tukar," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono di sela seminar yang berlangsung di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 5 November 2008.

Sementara indikator ekonomi lainnya mengalami penurunan, seperti harga-harga komoditas yang terjun bebas. "Satu-satunya adalah dampak dari nilai tukar. Tapi perkiraan kita dampak nilai tukar tidak sebesar semula," tegas Hartadi.

Sebab gejolak nilai tukar berkaitan erat dengan imported inflation. Bank Indonesia akan mencermati dampaknya terhadap indikator tersebut dan akan menjadi bahasan utama RDG.

Dalam RDG, BI akan melakukan evaluasi terhadap perkembangan ekonomi. "Nanti begitu selesai akan saya sampaikan, sabar tunggu sehari lagi," kata dia.

Posisi BI rate yang ditetapkan RDG pada September 2008 lalu sebesar 9,5 persen. Kalangan ekonom, pengusaha dan lembaga pembiayaan berharap BI mau menurunkan angka itu.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan
Ilustrasi pergerakan saham

Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif

Saham berdividen merupakan saham dari perusahaan yang secara rutin membayar dividen kepada para pemegang saham. Berikut ini penjelasan manfaat dan risiko saham berdividen

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024