Selamatkan Krakatau, Impor Baja Ilegal Distop
VIVAnews - PT Krakatau Steel menutup salah satu pabrik karena turunnya permintaan baja dalam negeri dan ekspor. Untuk mengatasinya, pemerintah akan menghentikan impor produk baja ilegal.
"Produksi baja Krakatau sudah terlalu banyak," ujar Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil di Bandara Halim, Jakarta, Kamis, 13 November 2008. Sedangkan, pasar domestik dan ekspor menurun sehingga Krakatau kesulitan menjual. "Karena itu, mereka memangkas produksi."
Krakatau menghentikan satu dari tujuh pabrik karena kelebihan stok. Pabrik yang dihentikan memiliki kapasitas produksi yang besar dengan kapasitas satu juta ton per tahun.
Saat ini, total produksi baja Krakatau mencapai 2,5-3 juta ton per tahun. Produsen baja terbesar di Tanah Air itu menguasai 50-60 persen pangsa pasar domestik.
Untuk mengamankan pasar dalam negeri, Sofyan mengaku akan menciptakan kebijakan agar jangan sampai masuk baja dumping di pasar domestik. "Jadi, jangan sampai terjadi impor ilegal yang dumping."
Dia mengingatkan produk baja sangat diperlukan bagi upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena itu, dia menekankan pentingnya mengamankan pasar dalam negeri dari serbuan produk baja ilegal.