Wawancara Yusril Ihza Mahendra

"Saya Siap Bertanggungjawab"

VIVAnews -- Bekas Menteri Kehakiman (era Presiden Abdurrahman Wahid) Yusril Ihza Mahendra menyatakan keputusannya untuk melahirkan portal www.sisminbakum.com tak bertentangan dengan hukum. Kejaksaan Agung menduga ada korupsi dalam pengelolaan portal itu. Kerugian negera diperkirakan Rp 400 miliar.

Yusril sendiri tak tahu menahu soal kerugian negara itu. "Keputusan saya itu tak menyimpang dari aturan hukum," kata Yusril kepada wartawan VIVAnews dan Tempo di Jakarta, kemarin. Berikut petikan wawancara yang berlangsung di kantor lawyer yang dikelolanya di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Keputusan Anda soal situs itu kini menjadi masalah hukum?
Tak ada yang saya risaukan dalam masalah itu. Tak ada aturan hukum yang bertentangan dengan keputusan itu. Saya siap bertanggungjawab soal keputusan saya itu. Waktu itu saya berpikir untuk mempermudah masyarakat yang ingin membuka usaha.

Maksudnya?
Dari pada masyarakat harus antre di kantor (sekarang Depkumham) ketika mengurus usahanya, tentu lebih nyaman memanfaatkan teknologi. Tak perlu harus melewati calo. Kalau masih suka menggunakan jalur konvensional itu ya silahkan saja. Ketika sistem ini berlaku, juga tak ada larangan untuk menggunakan cara lama.

Kenapa harus menyerahkan kepada swasta?
Waktu itu (2000-2001) pengusaha yang mau mengeluarkan modal besar sangat sedikit. Dari bawahan saya memasukkan nama perusahaan itu. Kemudian urusannya dengan koperasi di sini (Depkumham).

Seberapa besar uang untuk membangun itu?
Sekitar Rp 40 miliar, sedangkan uang di departemen yang saya pimpin waktu itu cuma sekitar Rp 585 miliar per tahun. Jadi proyek itu bukan menggunakan uang negara, si pengusaha yang menanamkan modalnya.

Keuntungannya besar sekali, pembagiannya 90 : 10 untuk si pengusaha?
Saya tidak masuk ke wilayah detail seperti itu. Lagipula mana ada pengusaha yang tak mau untung.

Anda dapat hadiah dong?
Jangan berasumsi. Silahkan Anda membuktikannya.

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan
Gambar Nyamuk DBD

Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients

The number of dengue fever cases in Indonesia has increased, with over 35,000 patients so far. Meanwhile, 390 people have died due to dengue fever.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024